This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Dekanat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dekanat. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 November 2021

Temu Perdana Dekan-BK Faperta: MoU belum Disepakati

 

Temu Perdana Dekan-BK Faperta UTM di Ruang Sekber BEM FP

(Foto: Dokumentasi Pribadi LPM Alipi)


Alipi News-Senin (15/11/2021) reporter LPM Alipi menghubungi Sugiharto selaku Ketua Umum UKM-F Penalaran. Ia mengatakan bahwa suasana temu perdana sangat cair karena Fuad selaku Dekan baru Faperta sering melontarkan candaan kepada para Badan Kelengkapan (BK) yang hadir.


“Bahkan jalannya diskusi tadi juga cukup baik, beliau sering melontarkan candaan kepada kami, ya jelas tujuannya agar suasana diskusi tidak kaku dan hal tersebut membuat saya pribadi menjadi nyaman,” ungkap Sugiharto.


Ia menuturkan kesan bahwa dalam diskusi pertama ini, Dekan baru sangat terbuka dan medengarkan segala keluh kesah dari para anggota BK Fakultas Pertanian. “Tadi bapak Fuad selaku Dekan juga terbuka dalam diskusi bersama, artinya beliau tidak menutup telinga untuk mendengarkan keluh kesah kami,“ lanjutnya. Keterbukaan tersebut pun diaminkan oleh Ardin selaku Ketum HIMAGRI yang menjelaskan bahwa mekanisme diskusi sudah mewadahi semua pembahasan yang sudah dijadwalkan sebelumnya.


Ardin juga menyampaikan bahwa apa yang disampaikan oleh BK, meliputi beberapa poin keresahan serta aspirasi. Hal tesebut pun dirinci oleh Sugiharto meliputi perbaikan sistem administrasi di fakultas, mempermudah peminjaman fasilitas yang ada di Fakultas Pertanian, serta keterbukaan dana DIPA yang dalam hal ini berkaitan dengan penyusunan LPJ, mengusahakan Sekretariat Bersama (Sekber) untuk Ormawa Faperta dan beberapa poin penting lainnya.


Berkaitan dengan hal tersebut, Fuad mengakui jika kritik, saran, serta masukan yang diutarakan oleh para Badan Kelengkapan (BK) saat pertemuan pada Senin (15/12/21) sudah sangat bagus. “Saya setuju dan sepakat apa yang disampaikan, mulai dari kemudahan dalam pengurusan peminjaman, pengadaan fasilitas, serta kemudahan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ),” ujarnya. Lebih lanjut, Fuad juga menyampaikan bahwa hal tersebut menjadi PR dan bakal segera disampaikan ke pihak-pihak yang ada di fakultas.


“Fleksibilitas, akuntabilitas, kredibilitas tetap kami junjung tinggi dengan tujuan untuk membangun kreatifitas serta prestasi mahasiswa Faperta,” ungkapnya lebih lanjut.


Perihal tindak lanjut dari pertemuan dengan para BK Faperta, Fuad pun menyampaikan bahwa segera hal tersebut akan diikuti dengan pembahasan dengan para Wakil Dekan (Wadek) yang dilaksanakan hari ini, Selasa (16/11/21).


Di akhir wawancara, Fuad berharap agar para BK Faperta dapat sering berkolaborasi dengan pihak fakultas guna menyukseskan program-program yang sudah direncanakan. “Tentu kami membutuhkan kolaborasi untuk menyukseskan kegiatan kita bersama sebagai Institusi Fakultas Pertanian,” terang Fuad.


“Saya menekankan soal bagaimana kita bisa membangun prestasi mahasiswa.” Demikian apa yang disampaikan Fuad selaku Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) saat diwawancara oleh reporter LPM Alipi pada Selasa (16/11/21).


Sayangnya, dalam kesempatan ini, antara Dekan dengan BK belum mencapai penandatanganan dokumen MoU dengan alasan aspirasi tersebut akan disampaikan telebih dahulu ke jajaran Dekanat dan akan dikaji lebih dalam lagi. (byu)


Reporter: Sarah dan Renggo


Rabu, 03 November 2021

Menakar Wajah Baru Dekan Fakultas Pertanian 2021/2025

 


Pelantikan Dekan baru Fakultas Pertanian
(Foto: Dokumentasi official Pelantikan)

 

Pelantikan Dekan Baru Fakultas Pertanian 2021 oleh Dr. Mohammad Fuad Fauzul Mu`tamar. S. TP., M. Si. dilaksanakan pada Kamis (28/10/2021), dengan kondisi yang formal sekaligus gembira.


Harus diakui ini menjadi beban dan tanggung jawab yang besar bagi saya. karena harus memimpin Fakultas Pertanian menjadi lebih baik. Tanggung jawab itu, istilahnya komitmen untuk membesarkan nama Fakultas Pertanian,” terang beliau saat diwawancarai di ruang Dekan pada Rabu (03/11/21).

 

Dalam keterangan yang disampaikan oleh Fuad, disampaikan juga bahwa langkah awal yang akan beliau lakukan, adalah berkoordinasi dengan semua pihak, mulai dari pendahulu, hingga tenaga pendidik (Tendik) serta Wakil Dekan (Wadek) untuk membicarakan kegiatan apa saja yang akan dilakukan, serta target mana saja yang belum tercapai di periode sebelumnya.

 

“Semua itu dikemas dalam program, yang pada intinya memiliki tujuan, untuk menjadikan Fakultas Pertanian unggul dan ber-akhlaqul karimah,” lanjutnya.

 

Dalam suasana yang menggembirakan tersebut, tak ayal, segudang dukungan dari beragam kalangan pun didapat Fuad.


“Sebagai warga Fakultas, warga negara yang baik harus mendukung dong ya…, dan untuk tingkat optimisme itu saya masih belum bisa berkomentar,  karena belum keliatan, mungkin 100 hari pertama baru bisa menilai sejauh mana sepak terjangnya,” ungkap Slamet selaku mantan Dekan Fakultas Pertanian saat menyampaikan pendapatnya.


Seliya, Mahasiswa Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan angkatan 2019 selaku anggota Departemen Prestasi BEM Fakultas Pertanian juga meyakini atas pelantikan Dekan baru Fakultas Pertanian 2021. Ia mengatakan Bapak Fuad pasti mampu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, karena dari berbagai elemen di Fakultas Pertanian seperti mahasiswa, dosen, satpam dan lain sebagainya tidak akan sembarangan pilih orang. Ketika Bapak Fuad terpilih menjadi Dekan baru Fakultas Pertanian itu menandakan bahwa Bapak Fuad ini memiliki potensi-potensi dan juga kemampuan yang pastinya diharapkan mampu menjalankan tugasnya dan juga  menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Fakultas Pertanian baik ke depannya maupun permasalahan terdahulu yang belum terselesaikan.


Melalui wawancara Daring via Whatsapp, Novi selaku Koordinator Prodi Agribisnis menyampaikan harapannya, “Harapan saya, Bapak Fuad bisa membawa Fakultas Pertanian yang lebih bagus, berprestasi dan juga iklim akademis yang bisa semakin terbangun dan berharap Bapak Fuad bisa menjembatani antar prodi dengan jurusan, prodi dengan prodi lain, juga fakultas dengan fakultas dan berharap bisa bernaung.”


Selain itu, Ia juga menginginkan sistem dercording, sistem siakad untuk mahasiswanya yang bisa dipermudah dan semakin canggih, Learning Management System (LMS) yang semakin membumi, serta terkait dengan keuangan agar bisa menjadi jembatan dan tentu harus mempermudah prosedurnya, utamanya yang berkaitan dengan mahasiswa, mengingat mahasiwa adalah aset utama yag dikelola, dibina dan menjadi konsumen yang paling utama. (byu)


Reporter: Anisa, Satria, dan Vinda

Editor: Bayu

 


Kamis, 21 Oktober 2021

Serba Terbatas, Penutupan Agriculture Vaganza 2021 berlangsung cukup Lancar dan Kondusif


 Jajaran Dekanat saat memberikan bingkisan kepada ke-13 BK se-Faperta
(Foto: Dokumentasi Pribadi LPM Alipi)


Alipi News - Penutupan Agriculture Vaganza (AV) 2021 dilaksanakan pada Kamis (21/10/2021), bertempat di Lapangan Futsal Maduraksa, dengan kondisi yang cukup panas dan pengap.


“Syukur alhamdulillah, siang hari ini kita semua dapat berkumpul dengan suasana yang agak sedikit, ya..., mandi sauna begitu ya...,” Slamet selaku Dekan Fakultas Pertanian mengonfirmasi dalam sambutannya.


Penutupan AV kali ini menjadi unik, karena dalam rangkaiannya, terdapat sesi “Message, Impression, and Good Bye,” atau sesi penyampaian pesan kesan dari jajaran Dekanat dan beberapa perwakilan mahasiswa Fakultas Pertanian.



Penyampaian pesan kesan oleh jajaran Dekanat
(Foto: Dokumentasi Pribadi LPM Alipi)


Malkan, perwakilan mahasiswa Prodi Agroekoteknologi mengatakan bahwa banyak yang bisa diambil dari acara AV 2021, di antaranya membangun solidaritas antara Dekanat, segenap Badan Kelengkapan (BK), serta seluruh mahasiswa Fakultas Pertanian sehingga Faperta pada akhirnya dapat menjadi ujung tombak Universitas Trunojoyo untuk menyukseskan rangkaian kegiatan dalam kondisi apapun.


Farid selaku Wakil Dekan 3 juga menyampaikan kesan dan pesannya pada sesi tersebut.


“Kami berterima kasih pada 13 Ormawa yang selama ini sudah membersamai kami,” imbuhnya.


Pihak Dekanat dalam seremonial penutupan tersebut, juga memberikan sebuah tali asih kepada masing-masing Ormawa (Organisasi Mahasiswa) sebagai ucapan terima kasih.


Di samping itu, Maldini selaku Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan (HIMALA) juga menyampaikan kesan dan pesannya pada acara “Closing Party” AV 2021.


“Kesan saya, terima kasih atas dedikasinya untuk Dekanat Fakultas Pertanian. Semoga Fakultas Pertanian menjadi fakultas yang profesional dan berkarakter. Hal ini ditunjukkan karena Fakultas Pertanian, menjadi fakultas pertama yang mengadakan rangkaian acara secara offline dan hal itu merupakan suatu kebanggaan,” ucapnya lantang.



Dekan Faperta menyapa teman-teman BK sesaat setelah seremonial penutupan AV 2021
(Foto: Dokumentasi Pribadi LPM Alipi) 


Penutupan AV kali ini juga menjadi momen-momen terakhir Slamet untuk bisa menjabat sebagai Dekan  Faperta sebelum akhirnya beliau harus menyerahkan jabatan tersebut kepada calon terpilih Dekan Faperta periode 2021/2025. 


Dalam sambutannya, beliau (Slamet) juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah mempersiapkan segalanya dalam sebulan terakhir serta menyelesaikan semua rangkaian perlombaan AV dengan baik. (vnd/byu)


Reporter: Evi dan Muhlisa

Editor: Vinda dan Bayu


Closing Party AV 2021: Pagelaran Seni dan Musik yang Meriah, dengan Prokes Seadanya

 


Momen saat diumumkannya pemenang cabang salah satu lomba AV 2021
(Foto: Dokumentasi Pribadi LPM Alipi)


Alipi News – Setelah dilangsungkannya seremonial penutupan Agriculture Vaganza 2021 Fakultas Pertanian (Faperta) UTM pada Kamis (21/10/21). Di tempat yang sama, yakni Lapangan Futsal Maduraksa, digelar juga “Closing Party,sebuah pentas kesenian dan musik sebagai ajang pertunjukan serta bertemunya seluruh mahasiswa Fakultas Pertanian.


Pada kesempatan tersebut, banyak UKM-F Faperta saling unjuk kemampuan, di antaranya UKM-F Kesenian Daun dengan seni tarinya, UKM-F Viper-C dengan pertunjukan musiknya, ditambah di acara tersebut, beberapa kelompok musik dari beberapa Prodi pun ikut memeriahkan suasana, misalnya SURAKUSTIK dari  HIMASURA dan KALA HIMALA dari HIMALA.



Penamapilan SURAKUSTIK dari HIMASURA
(Foto: Dokumentasi Pribadi LPM Alipi)


Tidak sampai di situ, di mana dalam ajang tersebut, juga menjadi saat-saat yang paling menentukan karena menjadi momen diumumkannya para jawara dari setiap cabang perlombaan yang digelar guna memeriahkan Dies Natalis Fakultas Pertanian UTM.


Dalam pelaksanaannya, banyak dari kalangan mahasiswa Fakultas Pertanian yang hadir sehingga sempat menimbulkan antrean cukup panjang ketika permulaan acara berlangsung.



Antrean panjang mahasiswa Faperta sebelum memasuki lokasi acara
(Foto: Dokumentasi Pribadi LPM Alipi)


“Awalnya mahasiswa kami himbau untuk menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)/Kartu Rencana Studi (KRS) juga bukti vaksin minimal dosis pertama. Namun karena menimbulkan antrean yang panjang di meja registrasi, akhirnya kami putuskan untuk tidak memeriksa bukti vaksin dosis pertama dan hanya memeriksa berkas KTM/KRS guna membatasi agar yang hadir hanya terbatas pada mahasiswa Faperta saja,” ujar Rini selaku Ketua Pelaksana Agriculture Vaganza 2021, setelah mempertimbangkannya bersama panitia penyelenggara.


Lebih dari itu, di dalam ruangan yang cukup pengap tersebut, para mahasiswa pun terlihat duduk tanpa ada jarak, ditambah beberapa dari mereka pun bahkan ada yang tidak mengenakan masker.



Mahasiswa Faperta duduk berdesakan di dalam ruangan saat "Closing Party" AV 2021
(Foto: Dokumentasi Pribadi LPM Alipi)


Meskipun demikian, panitia penyelenggara masih mencoba mematuhi Prokes, di mana hal ini ditunjukkan dengan diberikannya hand sanitizer kepada setiap mahasiswa Faperta ketika akan memasuki lokasi “Closing Party.(vnd/byu)



Panitia menerapkan Prokes dengan memberikan hand sanitizer sebelum peserta memasuki lokasi "Closing Party"
(Foto: Dokumentasi Pribadi LPM Alipi)


Reporter          : Alif

Editor              : Vinda dan Bayu


Jumat, 17 September 2021

Pemilihan Dekan: Momen Empat Tahunan Pembawa Nasib Fakultas Pertanian UTM

 


Sumber: Situs resmi Fakultas Pertanian UTM

Diterbitkannya surat edaran nama dosen yang eligible (layak) mendaftar sebagai calon Dekan Fakultas Pertanian, berdasarkan Surat Rektor nomor B/1850/UN46/TP.00.02/2021 menjadi babak baru nasib Fakultas Pertanian ke depannya. Pergiliran jabatan Dekan lama akan segera terganti dengan adanya pemilihan Dekan baru Fakultas Pertanian. Informasi mengenai pemilihan Dekan ini juga sudah disebarkan di lingkungan Fakultas Pertanian.


Melalui wawancara Daring via WhatsApp pada Senin (9/21), Nova, Mahasiswa Ilmu Kelautan Angkatan 2019 menyampaikan bahwa dirinya telah mendengar kabar bahwa akan diadakannya pemilihan Dekan baru Fakultas Pertanian periode berikutnya.


“Saya pribadi, Alhamdullillah sudah mendapat informasi dan mendengar kabar mengenai pemilihan Dekan Fakultas Pertanian. Untuk pemilihannya sendiri setahu Saya akan dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang,” pungkasnya.


Mengenai daftar nama dosen yang diklaim layak untuk bisa mendaftar menjadi calon Dekan baru Fakultas Pertanian, menurut Tijani, mahasiswa prodi MSP sekaligus Gubernur BEM Fakultas Pertanian, mengutarakan jika nama-nama tersebut telah memenuhi persyaratan serta diklaim telah mendapat kepercayaan untuk bisa mendaftar sebagai calon Dekan sesuai aturan Rektor dan tentu bakal memiliki visi misi dalam membawa Fakultas Pertanian (Faperta) menjadi lebih baik ke depan.


Berkenaan dengan detail teknis pemilihan Dekan bakal dilaksanakan seperti apa, dari reporter LPM Alipi sudah beberapa kali mencoba menghubungi Farid selaku Ketua Pemilihan Dekan Fakultas Pertanian, namun sama sekali belum ada respon.


“Harapan Saya terhadap kepengurusan Dekanat baru, semoga bisa pro mahasiswa, profesional, bertanggung jawab serta sigap dan tanggap terhadap permasalahan di Fakultas Pertanian”, ujar Nova Mahasiswa Ilmu Kelautan angkatan 2019.


Selain itu, pesan dan harapan untuk jajaran Dekanat baru yang terpilih nantinya dalam meyelesaikan permasalahan yang harus dibenahi disampaikan Rizal Tijani Mahasiswa prodi MSP sekaligus Gubernur BEM Fakultas Pertanian 2020/2021.


“Melihat, menilai dan mengamati kinerja Fakultas Pertanian, Saya berharap tidak ada lagi tumpang tindih di antara pengayoman Dekan serta Wakil Dekan kepada mahasiswa. Kedepannya, Saya juga berharap hubungan yang tidak ada sekat bisa terjalin dengan baik dalam lingkungan Fakultas Pertanian agar tercipta kekeluargaan serta keharmonisan,” pesan Tijani untuk permasalahan yang harus dibenahi oleh Dekanat.


“Terakhir, bahwa siapapun nanti yang terpilih untuk menjadi Dekan atau Wakil Dekan dalam jajaran Dekanat, semoga bisa membangun kekeluargaan dan keharmonisan untuk seluruh civitas yang ada di lingkungan Fakultas Pertanian serta dapat mengembangkan kegiatan akademik dan non akademik bagi mahasiswa agar bisa mengembangkan kemampuan secara optimal sesuai bidang yang diminati,lanjutnya.


Reporter          : Khusnul

Editor              : Alif

Jumat, 09 Juli 2021

Nasib Ketidakjelasan Dana DIPA Fakultas Pertanian UTM


Sumber: Dokumen LPM Alipi

 

Sudah lama sejak rapat penganggaran Dana DIPA, sosialisasi serta penyampaian POK oleh para Ormawa di Fakultas Pertanian pada Minggu (11/4). Hingga kini Dana DIPA masih saja belum diterima oleh para Ormawa. Lantas, bagaimanakah perkembangan Dana DIPA tersebut? Bagaimanakah kejelasan mengenai Dana Dipa ini?


Pada Jum’at (9/7), kami melakukan wawancara secara Daring kepada pihak-pihak terkait di lingkungan Fakultas Pertanian UTM perihal bagaimana upaya yang dilakukan terkait Dana DIPA.


“Memang dari setiap fakultas di UTM, semuanya belum mendapatkan kejelasan. Jadi yang awalnya ada revisi, kemudian ada kabar ini, itu, dan lain sebagainya. Demikian yang disampaikan oleh atasan (Dekanat),” ujar Tijani selaku Gubernur Fakultas Pertanian.


Pernyataan Tijani pun diperkuat Ketua Umum DPM Sholeh yang mengatakan, “Dana DIPA sebenarnya bukan permasalahan di tingkat Fakultas Pertanian saja, melainkan juga di tingkat universitas, artinya perlu dikawal oleh DPM KM, cuma permasalahannya di sini yakni pada proses pencairan Dana DIPA itu masih belum bisa,” jelasnya.


Kurangnya sosialisasi pun dianggap menjadi salah satu permasalahan ketidakjelasan dana DIPA. Hal ini terlihat dari wawancara yang telah dilakukan oleh Alipi, di mana Farid selaku Wakil Dekan 3 tidak memberikan tanggapan apapun mengenai masalah Dana DIPA.


Seperti yang dituturkan Chalim selaku Ketua Umum UKM-FP Mardic, bahwa “Bagi Saya, dana DIPA ini malah seperti kabar angin, datang tiba-tiba informasi dapat, tapi dalam beberapa waktu kemudian itu hilang tidak ada kejelasan sama sekali baik itu informasi yang kita dapatkan dari sesame Ormawa maupun dari pihak fakultas.”


“Saya percaya bahwa ini sudah diusahakan dan masih akan terus diusahakan supaya cepat terealisasikan terkait masalah Dana DIPA dari atasan itu.” Tutur Tijani.


Ketidakjelasan dana DIPA ini tentu berdampak pada pelaksanaan kegiatan yang ada di tingkat Ormawa, mengingat Dana DIPA merupakan salah satu sumber pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan Ormawa. Sudah setengah periode, yang berarti Ormawa telah melakukan sedikit banyak kegiatannya bahkan ada yang telah melakukan kegiatan besar.  


“Pertama, Saya khawatir nantinya akan banyak Ormawa di Fakultas Pertanian ini mulai perlahan vakum karena tidak ada dukungan dana untuk menjalankan sebuah kegiatan secara material. Kedua, terkikisnya bakat-bakat unggul mahasiswa Fakultas Pertanian akibat karena UKM yang vakum,” ucap Chalim saat mengutarakan kekhawatirannya.


“Kalau Dana DIPA tidak cair pada periode ini ataupun tahun ini, jangan terlalu berharap banyak mengenai himpunan tersebut untuk bisa mengembangkan sumberdaya mahasiswa ataupun mengembangkan nama besar dari fakultas ini,” tegas Maldini Ketua Umum Himala.


Dana DIPA yang tidak segera cair menyebabkan berbagai Ormawa terpaksa mencari alternatif pendanaan. Hal ini seperti yang diterangkan oleh Maldini, “Untuk menutupi pendanaan yang dibutuhkan HMP, kami melakukan cara-cara yang sudah diatur dalam GBHO selagi tidak melanggar, cara itu akan kami lakukan.”


Chalim pun menambahkan “Kalau di MARDIC sendiri, pertama, Kami biasanya menjual PO (pre order) merchandise gitu. Kedua, di sini kami masih mempunyai sisa dari dana periode sebelumnya. Ketiga, ya pasti temen-temen Ketum lainnya pasti mengetahuilah untuk jalan yang terakhir nih seperti apa itu pastinya temen-temen juga pasti tidak asing dengan kata-kata yang seperti ini. Tidak ada yang namanya Ketua Umum itu untung, pasti rugi.”


Ormawa Fakultas Pertanian sangat berharap jika hal seperti ini tidak terjadi lagi untuk kedepannya dan dapat dijadikan evaluasi oleh Dekanat ataupun pihak Rektorat serta memberi kejelasan mengenai masalah ini.


“Pak, minta tolong kerjasamanya karena Kami juga kebingungan kesana kemari mencari informasi yang tidak ada kejelasannya sama sekali. Kami berharap besar dengan adanya kejelasan Dana DIPA ini karena itu akan menyangkut keberlangsungan dari Ormawa masing-masing. Semoga pandemi ini juga cepat selesai dan Saya juga berharap teman-teman BK terutama BEM dan DPM bisa lebih semangat lagi untuk mengawal terkait isu dari Dana DIPA Ini.”