This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Sabtu, 04 Maret 2023
Pelantikan, Upgrading, dan Rapat Kerja HIMASURA Periode 2023 : Berjalan Lancar dengan Harapan yang Baik untuk ke Depannya
Minggu, 13 Maret 2022
Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Himasura : BERKAH (Berkompeten, Aktif dan Harmonis)
Selasa, 16 November 2021
Temu Perdana Dekan-BK Faperta: MoU belum Disepakati
Temu Perdana Dekan-BK Faperta UTM di Ruang Sekber BEM FP
(Foto: Dokumentasi Pribadi LPM Alipi)
Alipi News-Senin
(15/11/2021) reporter LPM Alipi menghubungi Sugiharto selaku Ketua Umum UKM-F Penalaran. Ia
mengatakan bahwa suasana temu perdana sangat cair karena Fuad selaku Dekan baru Faperta sering
melontarkan candaan kepada para Badan Kelengkapan (BK) yang hadir.
“Bahkan
jalannya diskusi tadi juga cukup baik, beliau sering melontarkan candaan kepada
kami, ya jelas tujuannya agar suasana diskusi tidak kaku dan hal tersebut
membuat saya pribadi menjadi nyaman,” ungkap
Sugiharto.
Ia menuturkan kesan bahwa dalam diskusi pertama ini,
Dekan baru sangat terbuka dan medengarkan segala keluh kesah dari para anggota BK
Fakultas Pertanian. “Tadi bapak Fuad selaku Dekan juga terbuka dalam diskusi
bersama, artinya beliau tidak menutup telinga untuk mendengarkan keluh kesah
kami,“ lanjutnya. Keterbukaan tersebut pun diaminkan oleh Ardin selaku Ketum HIMAGRI yang menjelaskan bahwa mekanisme diskusi sudah mewadahi semua pembahasan yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
Ardin juga menyampaikan bahwa apa yang disampaikan oleh BK, meliputi beberapa poin keresahan serta aspirasi. Hal tesebut pun dirinci oleh Sugiharto meliputi perbaikan sistem
administrasi di fakultas, mempermudah peminjaman fasilitas yang ada di Fakultas
Pertanian, serta
keterbukaan dana DIPA yang dalam hal ini
berkaitan dengan penyusunan LPJ, mengusahakan Sekretariat Bersama (Sekber) untuk Ormawa Faperta dan beberapa poin penting lainnya.
Berkaitan dengan
hal tersebut, Fuad mengakui jika kritik, saran, serta masukan yang diutarakan
oleh para Badan Kelengkapan (BK) saat pertemuan pada Senin (15/12/21) sudah
sangat bagus. “Saya setuju dan sepakat apa yang disampaikan, mulai dari
kemudahan dalam pengurusan peminjaman, pengadaan fasilitas, serta kemudahan
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ),” ujarnya. Lebih lanjut, Fuad juga
menyampaikan bahwa hal tersebut menjadi PR dan bakal segera disampaikan ke
pihak-pihak yang ada di fakultas.
“Fleksibilitas,
akuntabilitas, kredibilitas tetap kami junjung tinggi dengan tujuan untuk
membangun kreatifitas serta prestasi mahasiswa Faperta,” ungkapnya lebih
lanjut.
Perihal tindak
lanjut dari pertemuan dengan para BK Faperta, Fuad pun menyampaikan bahwa
segera hal tersebut akan diikuti dengan pembahasan dengan para Wakil Dekan
(Wadek) yang dilaksanakan hari
ini, Selasa (16/11/21).
Di akhir
wawancara, Fuad berharap agar para BK Faperta dapat sering berkolaborasi dengan
pihak fakultas guna menyukseskan program-program yang sudah direncanakan.
“Tentu kami membutuhkan kolaborasi untuk menyukseskan kegiatan kita bersama
sebagai Institusi Fakultas Pertanian,” terang Fuad.
“Saya menekankan
soal bagaimana kita bisa membangun prestasi mahasiswa.” Demikian apa yang
disampaikan Fuad selaku Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) saat diwawancara
oleh reporter LPM Alipi pada Selasa (16/11/21).
Sayangnya,
dalam kesempatan ini, antara Dekan dengan BK belum mencapai penandatanganan dokumen MoU dengan alasan aspirasi tersebut akan disampaikan telebih dahulu ke jajaran Dekanat dan
akan dikaji lebih dalam lagi. (byu)
Reporter: Sarah dan Renggo
Sabtu, 02 Oktober 2021
Mengenalkan Upaya Konservatif melalui Kegiatan Penebaran Benih Ikan HIMASURA
Kegiatan Penebaran Benih HIMASURA
Sumber: Dokumentasi Pribadi LPM Alipi
Berlokasi di Balai
Desa Tanjung, Burneh, Bangkalan pada Sabtu (02/10), Penebaran Benih, yang
termasuk dalam serangkaian kegiatan “Fishery
Party” yang diselenggarakan dalam rangka merayakan ulang tahun HIMASURA
yang ke-4 ini pun kembali dilakukan.
Kegiatan yang
bertajuk “Mewujudkan Eksistensi dan Esensi HIMASURA sebagai Ajang
Pengembangan Potensi Mahasiswa MSP di Masa Millenial” dihadiri kurang lebih
oleh 130-an mahasiswa MSP UTM dari berbagai angkatan, jajaran dosen, serta perwakilan Karang Taruna setempat.
“Ini adalah acara
di mana Kalian menyambung silaturrahim serta membangun chemistry satu
sama lain, bukan dengan antar mahasiswa, namun juga dengan dosen sekalian yang
sudah hadir pada hari ini,” demikian pesan yang disampaikan Tijani selaku
Gubernur Fakultas Pertanian saat pembukaan acara berlangsung.
“Acara ini, bukan
hanya rangkaian Fishery Party, namun juga merupakan lanjutan dari
program Abdi Bina Desa, di mana kegiatan penebaran ini akan terus Kami
monitoring selama dua bulan sekali,” pungkas Zaenal, Ketua Pelaksana Fisehry
Party.
Lebih dalam
mengenai acara, Zaenal juga menambahkan bahwa dalam acara ini, sebanyak 20
kantong benih Ikan Wader dan Bader sejumlah kurang lebih 15.000 benih berhasil ditebar serentak pada beberapa
titik di sungai setempat. Penebaran ini dilakukan oleh mahasiswa dan dosen
secara kolektif dan berkelompok.
Abdu selaku salah
satu dosen di Prodi MSP juga memberikan beberapa hal dalam sambutannya,
berkaitan dengan manfaat dari kegiatan penebaran benih. “Bukan hanya untuk
memperbaiki jaring-jaring makanan, namun juga Kita berupaya untuk melestarikan
jenis ikan endemik sehingga sistem perairan akan tetap terjaga,” jelasnya detail.
Hal yang paling
berkesan selama kegiatan penebaran benih, menurut Ainul selaku salah satu peserta, yakni didapatkannya banyak
pengetahuan baru, utamanya aklimatisasi serta praktik penebaran benih yang baik itu seperti apa.
Terakhir dalam
kegiatan ini, disampaikan oleh Abdu, bahwa sebagai tindak lanjut, Ia berharap
agar dari HIMASURA tetap melakukan monitoring. “Juga jadikan penebaran
benih ini sebagai kegiatan rutin mahasiswa MSP! ditambah, hal yang tidak
kelewat penting dalam penebaran benih, yakni aklimatisasi atau proses
penyesuaian ikan ketika hendak dipindahkan ke habitat baru yang harus dilakukan
sebelum benih ditebar.” Demikian ujar Abdu saat diwawancara langsung.
Reporter: Alif
Editor: Bayu dan
Vinda