This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label fakultas pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fakultas pertanian. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 Maret 2022

Hari Pertama PTM Terbatas: Nyatanya Lebih Dari 50% Mahasiswa Penuhi Ruang Kelas

Perkuliahan Hybrid Hari Pertama

(Foto: Dokumentasi Internal Alipi) 


Alipi NEWS- Selasa (01/03/2022) Universitas Trunojoyo Madura menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan sistem hybrid khususnya Fakultas Petanian, dengan menerapkan protokol kesehatan. Dengan adanya PTM tersebut, banyak para mahasiswa dan dosen yang antusias dalam pelaksanaan ini.


Ratna menjelaskan tentang seberapa pentingnya pembelajaran tatap muka (PTM). “Saya antusias, karena pada saat pembelajaran daring masih banyak kekurangan, baik dari dosen sendiri dan juga dari mahasiswa. Seperti kurang antusias dari mahasiswa, diskusi, dan pertanyaan pada saat daring. Jadi saya sangat antusias dalam pelaksanaan ini meskipun masih ada kendala dalam hal jaringan karena harus mengkombinasikan antara luring dengan daring tetapi secara keseluruhan sangat antusias,” jelas Ratna selaku dosen Fakultas Pertanian.


Dalam kegiatan pertemuan tatap muka terdapat kendala yang dirasakan. “Dalam pelaksanaan PTM secara hybrid masih terdapat beberapa kendala selain terkendala oleh sinyal, masih kurang perhatian terhadap protokol kesehatan yang dimana biasanya 50% dalam kenyataanya 1 kelas lebih dari 50% rata-rata sudah 33 lebih mahasiswa masuk kelas, padahal harus sesuai dengan peraturanya yaitu separuh dari kelas. Jika menerapkan hal tersebut sangat susah karena dari segi fasilitas masih kurang seperti kurang adanya kelas dan dosen bekerjanya 2 kali lipat, dengan hal ini saya masih menunggu kebijakan dari atasan terkait masalah ini,” tutur Ratna. Dari pihak dosen maupun mahasiswa yang memilih perkuliahan secara daring maupun luring harapan kedepanya fasilitas terpenuhi. Ratna selaku dosen mengungkapkan bahwa mengajar dengan 2 metode yaitu luring dan daring masih terdapat kendala, utamanya yang daring dengan kendalanya sinyal.


Dalam kegiatan pertemuan tatap muka pelaksanaan yang harus diperhatikan salah satunya protokol kesehatan. Bagi mahasiswa yang terlambat mengisi link google classroom tergantung kebijakan dosen masing-masing. ”Tergantung dosen masing-masing, di saya sendiri memberikan kesempatan 15 menit pertama, jika terlambat itu ada history-nya di google clasroom, hal ini sangat mempengaruhi terhadap penilaian keaktifan partisipasi mahasiswa dan hal ini dapat melatih kedisiplinan dan konsisten dalam aturan, seperti tadi terlambat karena kehujanan dan lain-lain itu saya maklumi,” tegas Ratna.

Peraturan Perkuliahan Luring

(Foto: Dokumentasi Internal Alipi) 


Dengan menerapkan PTM mahasiswa sangat antusias dengan ini. Sudah vaksin 2 kali dan mendapat izin dari orang tua adalah alasan Edo memilih PTM “Saya setuju dengan ini, tetapi tergantung dengan kesehatan kita sendiri dan juga izin orang tua, alasan saya memilih tatap muka karena saya diizinkan oleh orang tua, telah melakukan vaksin 2 kali dan menambah teman lebih banyak,” ujar Edo.
Berbanding terbalik dengan Aliyah, pihaknya masih ragu-ragu karena kasus varian omicron yang terus naik. “Saya juga setuju, tetapi dilihat dari pandemi omicron kasusnya naik saya ragu-ragu untuk setuju dengan tatap muka, tetapi tatap muka sangat efektif kepada mahasiswa untuk memahami materi yang diberikan dosen,” ujar Aliyah.


Selaku dosen sekaligus Kaprodi MSP, Bapak Abdu juga menjelaskan bahwasannya di Fakultas Pertanian kegiatan PTM berjalan dengan baik dan lancar. Ia menegaskan bahwa bagi mahasiswa yang memilih offline harus siap melakukan PTM secara langsung di kelas. “Jadi, bagi mahasiswa yang telah mengisi link google form untuk pernyataan offline maka dia diharuskan untuk hadir di kelas, begitu pula sebaliknya,” ungkap Abdu.


Namun, pihak fakultas masih memfasilitasi bagi yang ingin mengubah sistem perkuliahan dari online ke offline maupun sebaliknya dengan cara mengonfirmasi ulang ke Koorprodi. “Nah, memastikannya bila mahasiswa/i yang bersangkutan telah mendaftar melalui link pengajuan metode perkuliahan yang diakomodir oleh fakultas (sebelum tanggal 18 Februari 2022) sebagai mahasiswa yang mengikuti metode pembelajaran offline, maka apabila ia ingin beralih ke metode pembelajaran online diharuskan untuk mengupload kembali surat persetujuan wali yang menyatakan pengubahan metode pembelajaran dari offline ke online melalui link yang telah diakomodir oleh Prodi. Bila ia ingin beralih dari metode pembelajaran online ke offline, maka diharuskan mengupload kembali surat persetujuan wali yang menyatakan pengubahan metode pembelajaran dari online ke offline dan bukti hasil tes vaksin yang kedua,” jelas Kaprodi MSP itu.


Kegiatan PTM yang dilakukan masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Abdus memberikan pernyataan tentang kendala tersebut. “Karena PTM itu identik dengan proses interaksi, sosialisasi, dan komunikasi baik antara mahasiswa/i dengan dosennya maupun dengan staf kependidikan, hal yang masih belum dapat dikontrol secara maksimal dan optimal adalah masih belum ada petugas yang dapat memonitor siapa saja mahasiswa/i yang diperkenankan mengikuti metode pembelajaran secara offline sesuai pengajuannya melaluli link google form yang telah diakomodir baik oleh fakultas maupun prodi. Belum lagi, bila memang hal tersebut harus dilakukan oleh Bapak/Ibu Dosen yang mengajar, maka akan sangat menghabiskan waktu beliaunya untuk mempersiapkan baik kelas offline maupun online. Durasi dosen untuk mengajar menjadi terbatas karena untuk mengajar 1 mata kuliah tertentu dengan beban 3 sks, hanya diberikan waktu 1 jam (2 x 30 menit). Oleh karena itu, setiap Bapak/Ibu dosen yang mengajar secara offline diharapkan agar dapat mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker dan menyiapkan hand sanitizer serta memberikan arahan kepada mahasiswa/i terkait hal tersebut,” papar Abdu dengan lugas dan detail.

Suasana Lahan Parkir Fakultas Pertanian

(Foto: Dokumentasi Internal Alipi) 


Abdu masih melihat mahasiswa yang mendaftarnya online namun, mereka masih banyak berada di sekitaran kampus. “Coba dikoordinasikan dengan koorprodinya masing-masing apakah memungkinkan bila Anda itu berpindah ke metode pembelajaran offline tapi ingat harus sesuai dengan persayaratan yang telah ditentukan karena pastinya koorprodi dan pihak laboratorium juga berupaya untuk dapat mengalokasikan dengan baik jadwal kegiatan praktikum Anda yang memilih metode pembelajaran offlline,” ujar Abdu saat diwawancarai oleh LPM Alipi.


Reporter : Ariyani dan Fariz
Editor : Bayu

Senin, 28 Februari 2022

Pelantikan BEM dan BK Faperta: Sebuah Asa untuk Faperta SIAP

Pelantikan BEM dan Badan Kelengkapan (BK)

(Foto: Dokumentasi Internal Alipi) 


Alipi News- Senin (28/02/2022) Segenap rangkaian acara pelantikan BEM dan Badan Kelengkapan(BK) Faperta terlaksana dengan penuh kesan dan harapan. Dimas selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa pelantikan ini terkait dengan BEM dan BK.


Pada acara pelantikan kali ini, pihaknya mengusung tema “Mewujudkan kepemimpinan yang royal dan bertanggung jawab menuju Faperta SIAP (Solid, Inovatif, Aspiratif, dan Prestasi)”. Mengutip dari tema tersebut, ada makna yang tersirat di dalamnya yaitu sebagai tanda bahwa seluruh pengurus baru dapat menjadi seorang pemimpin yang royal dan juga bertanggung jawab atas tugas yang telah diamanahkan sesuai dengan jabatannya.
“Sedangkan, menuju Faperta SIAP yakni solid, inovatif, aspiratif dan prestasi, mengartikan bahwa saat ini di Faperta harus lebih siap dengan segala hal yang terjadi yang dihadapi selama satu periode ke depan, mulai dari kesolidannya dan inovasi-inovasi baru apa saja yang di munculkan periode baru kali ini dan menampung berbagai aspirasi keluarga mahasiswa pertanian serta yang pastinya menekankan mahasiswa pertanian yang penuh prestasi baik itu prestasi akademik maupun non akademik,” tambah Dimas.


Dimas menuturkan alasannya mengenai pemilihan tema pelantikan tersebut. Ia beranggapan bahwa tema tersebut sesuai dengan visi misi gubernur dan wakil gubernur, dimana kepengurusan saat ini menekankan pada pemberdayaan bersama. “Mengenai ada yang spesial dari tema kali ini yaitu berkaitan dengan menyinkronkan visi misi yang dimiliki oleh gubernur dan juga wakil gubernur. Tidak hanya itu saja, spesial lainnya juga ada yaitu dengan makna yang begitu luas bisa dirangkum menjadi satu dalam sebuah tema yang padat dan jelas sehingga mudah dipahami dari semua peserta baik itu dari kepengurusan BEM fakultas sendiri dan juga badan kelengkapan sendiri,” Terang Dimas, mahasiswa Agroteknologi angkatan 2020 itu.


Pada saat pelantikan berlangsung, ketua pelaksana tersebut sendiri menggunakan media sosial Instagram untuk menayangkan siaran langsung agar orang yang tidak bisa lihat secara langsung bisa melihat di sosial media. Ia juga sudah berkoordinasi dengan pengurus harian dari BEM untuk melakukan siaran langsung. Panitia ini dibentuk khusus untuk melantik badan eksekutif mahasiswa dan juga badan kelengkapan Faperta.


Segelintir harapan yang diinginkan Dimas ke BK Faperta agar bekerja secara maksimal. “Kami dari panitia sendiri bekerja secara maksimal,” tegas Dimas. Tak hanya itu Dimas berharap kepada BK Faperta agar bisa mengayomi seluruh anggota yang dengan pengayoman dari ketua umum dari berbagai himpunan dan ketua umum UKM fakultas itu, yang mana bisa membuat kenyamanan kepada seluruh anggotanya. Menurutnya, dengan membuat mereka nyaman di dalam sebuah himpunan atau sebuah UKM fakultas, bisa memaksimalkan kinerja dan yang pasti akan baik bagi himpunan dan juga UKM fakultas.


Harapan terakhir yang dilontarkan Dimas yaitu BK Faperta agar bisa menuntun semua anggota menuju tujuan yang baik, baik itu untuk memproses sumber daya manusia dari anggotanya sendiri maupun kebaikan dari masing-masing himpunan serta kebaikan dari masing-masing UKM fakultas. Ia menambahkan keinginan agar nantinya bisa membanggakan fakultas pertanian dengan kinerja yang baik dan juga prestasi-prestasi yang di dapatkan dari setiap himpunan dan setiap UKM fakultas itu, di harapkan bisa membanggakan faperta baik itu di lingkup universitas, di lingkup nasional, dan insyaallah di lingkup internasional dan seperti itu harapannya.


Di lain sisi, Eltsabilah selaku ketum PORGAFTA yang baru saja dilantik, mengungkapkan kesan pertamanya. Menurutnya, ada rasa senang tersendiri yang dirasakan olehnya. Di samping itu dia juga merasa kuatir akan beban yang ada dalam pikirannya, yang mana ia harus siap memikul beban untuk satu periode kedepannya.


Eltsabilah menginginkan banyak hal yang akan dikembangkan mengenai kekompakkan dan tenggang rasa antar ormawa dan target dalam kepengurusan kedepannya bisa mencetak atlet berprestasi dan mengikuti banyak kejuaraan. Mengenai progam kerja selanjutnya, Eltsabilah juga menginginkan programnya tepat sasaran dan mencapai semua output yang diinginkan. “Semoga teman-teman ormawa fakultas pertanian bersinergi dan bekerja secara nyata,” harapan Eltsabilah saat diwawancarai LPM Alipi.


Reporter : Satria
Editor : Bayu

Sabtu, 26 Februari 2022

Membangun Karakter APIK Melalui IKU dan IKP

Sosialisasi IKU dan IKP

(Foto: Dokumentasi Internal Alipi) 


Alipi NEWS- Kamis (24/2/2022) Sehubungan dengan terbentuknya pengurus ormawa dan dekanat yang baru, Wakil Dekan 3 bidang kemahasiswaan Bapak Agus mengadakan rapat koordinasi bidang kemahasiswaan bersama ketua dan sekretaris seluruh ormawa yang ada di Fakultas Pertanian, yang dilaksanakan di Gedung Rektorat lantai 7. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan beberapa kali terlontar candaan dari beliau.


Rapat koordinasi ini bertujuan untuk sosialisasi tentang Indikator Kinerja Umum (IKU) dan Indikator Kinerja Pendukung (IKP), membentuk keluarga besar Fakultas Pertanian dengan kegiatan yang memiliki satu tujuan, serta menyinergikan kegiatan dekanat dan kemahasiswaan. "Kalo semua bersinergi bisa saling bahu-membahu untuk membangun mahasiswa Fakultas Pertanian yang berkarakter APIK," ungkap Agus. Sejalan dengan apa yang diutarakan oleh Bisma selaku Gubernur Fakultas Pertanian periode 2022 bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk menjalankan program kerja yang telah terarah dan sudah diarahkan fakultas, agar tidak ada penolakan dari pihak fakultas sendiri. Karena sudah dirancang sedari awal untuk program kerja yang sesuai dengan 27 IKU yang telah dipaparkan oleh pihak fakultas.


Untuk mencapai karakter mahasiswa Fakultas Pertanian yang berkarakter APIK dibutuhkan target atau acuan yaitu IKU dan IKP yang pencapaiannya dilaporkan setiap triwulan sesuai surat perjanjian kerja antara Rektor Universitas Trunojoyo Madura dan Menteri serta Dekan Fakultas Pertanian dan Rektor Universitas Trunojoyo Madura. "Kan sebelumnya memang penerapan IKU dan IKP itu baru tahun 2019/2020. Ini memang baru sekali, sehingga banyak mahasiswa yang perlu sosialisasi agar serupa kegiatan mengacu pada IKU dan IKP,” tambah Agus.


Mengapa IKU dan IKP dijadika acuan? Karena program kerja di Fakultas Pertanian itu mengacu ke rencana strategis yang ada di Fakultas Pertanian dan di Universitas Trunojoyo Madura. Kemudian dituangkan dalam bentuk PK rektor yang terdapat 27 IKU dan 71 IKP. "Untuk melakukan program kerja harus mengacu pada 27 IKU dan 71 IKP. Itu merupakan acuan kita sesuai SK rektor itulah yg harus kita acu,” jelas Bisma.


IKU dan IKP ini bertujuan sebagai cuan agar kegiatan lebih terarah dan indikator penilaian kegiatan secara subyektif, sehingga kegiatan yang diadakan tidak hanya bersifat rutinitas saja. Sehingga dapat menghasilkan mahasiswa yang berprestasi dan dapat bersaing dengan universitas lain. "Sering kali mahasiswa kita itu minder karena dilihat pada pemberitaan itu mahasiswa Universitas A, Universitas B itu prestasinya bermacam-macam, nah kita mau kesana. Kita akan menunjukkan bahwa Fakultas Pertanian UTM ini memiliki prestasi yang mendunia dan tidak kalah dengan yang lain, otomatis itu butuh pedoman untuk menuju kesana. Apa indikatornya? Ya IKU dan IKP tadi," jelas Agus.


Di samping itu, gubernur menjelaskan tentang manfaat yang dirasakan sesudah mengikuti rapat koordinasi kemahasiswaan. "Manfaatnya, yaitu untuk menjalankan program kerja dan lain-lain, telah terarah dan sudah diarahkan fakultas, supaya tidak ada penolakan-penolakan, karena kita sudah merancang dari awal untuk program kerja sesuai dengan 27 IKU yang telah di paparkan oleh pihak fakultas,” jelas Gubernur Fakultas Pertanian itu. Dalam rapat koordinasi kemahasiswaan gubernur mengatakan secara garis besar materi yang telah didapatkan. "Untuk melakukan program kerja harus mengacu pada 27 IKU dan 71 IKP. Itu merupakan acuan kita sesuai SK rektor itulah yang harus kita acu,” tambah gubernur.


Gubernur juga menjelaskan apabila di persentasikan kegiatan tersebut dalam kepengurusannya satu periode ini memperoleh 50%. "50%, karena nantinya kegiatan-kegiatan kita nantinya akan membantu kegiatan fakultas dan juga khususnya kegiatan Universitas yang telah di tetapkan dalam SK rektor yang berbentuk 27 IKU dan 71 IKP nantinya kita akan menyusun program, (belum berjalannya) tetapi hanya fakultas itu mengarahkan, sehingga presentasenya sekitar 50%,” jelas Gubernur.


Reporter             : Abdurahman

Editor                  : Ariyani

 

 

 

Selasa, 22 Februari 2022

Cara Mengirim Karya


Berani Berkarya


Salam Pers Mahasiswa 

Halo teman-teman Fakultas Pertanian

Universitas Trunojoyo Madura.


Biar penghuni Fakultas Pertanian pada produktif nulis, nih LPM ALIPI hadir loh untuk membantu mempublikasikan karya teman-teman FP semua.


Penawaran ini terbatas untuk seluruh mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura aja nih.


Yuk segera kumpulkan karyamu, jangan ragu untuk berani berkarya!!.


Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.

- Pramoedya Ananta Toer-


Kategori karya dapat berupa:

1. Cerita pendek

2. Opini 

3. Fotografi 

4. Karikatur

5. Puisi


Mari bangkitkan semangat berkarya, agar dunia dapat menikmati karyamu. Kami tunggu  karya terbaikmu. 


Kirim karya terbaikmu disini 

bit.ly/BERANIBERKARYA


Narahubung 085702134617 (Bayu) 

Kamis, 10 Februari 2022

Kuliah Tatap Muka Fakultas Pertanian UTM: Siapkah Faperta melakukan PTM?


Fakultas Pertanian Menyatakan Siap Melakukan Pembelajaran Tatap Muka

(Foto: Dokumentasi Internal Alipi) 


Alipi NEWS-Sehubungan dengan akan diadakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau bisa disebut dengan luring, pihak Universitas khususnya Fakultas Pertanian terus berbenah. Persiapan perkuliahan secara luring ini terus disiapkan secara matang dan dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat, mengingat waktu awal perkuliahan yang akan berlangsung pada tanggal 21 Februari nanti.


Kamis (10/02/2022) selaku Dekan Fakultas Pertanian, Bapak Fuad di ruangan Dekan Fakultas Pertanian mengatakan bahwa Fakultas Pertanian sudah siap melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan skenario yang telah disiapkan.


"Di situ (surat edaran FP) sudah disampaikan perkuliahan dimulai pada tanggal 21 Februari, tatap muka luring," Ungkap Fuad. Di sisi lain perkuliahan dapat dilakukan secara hybrid bagi mahasiswa dengan situasi tidak memungkinkan. “Namun untuk mengakomodasi mahasiswa yang tidak dapat melakukan PTM dapat dimungkinkan untuk dilakukan secara hybrid,” tambah Fuad.


Fuad juga menjelaskan bahwa pengumpulan surat persetujuan yang merupakan syarat mutlak mengikuti PTM bersamaan dengan proses Kartu Rencana Studi (KRS). "Pada saat KRS dan diadakannya proses luring, dia memiliki gambaran apa yang harus dilakukan termasuk membuat surat pernyataan itu. Jadi, batas terakhirnya yaitu dibatas waktu KRS,” tegas Fuad lebih lanjut.


Berkaitan dengan surat persetujuan PTM, pihaknya mengungkapkan bahwa Fakultas Pertanian akan tetap melakukan luring meskipun lebih dari 50% mahasiswa tidak dapat melakukan PTM. "Karena surat persetujuan itu sudah mutlak, maka kita akan tetap jalankan PTM, tetap kita jalankan luringnya, tetap kita jalankan akomodasi dalam artian yang daring itu juga. Kita akan selalu mengakomodir teman-teman, karena di Peraturan Rektornya diperbolehkan untuk luring dengan persyaratan tertentu,” jelas pak Fuad.
Lebih lanjut Fuad mengatakan bahwa kegiatan UKM dan kegiatan kemahasiswaan yang lain dapat dilakukan secara luring, namun tetap mengacu pada protokol kesehatan yang juga berkaitan dengan surat persetujuan orang tua dan telah vaksin. "Jangan sampai nanti, misalkan dia bilang bahwa dia tidak mau melaksanakan PTM secara luring, tapi dia aktif di kegiatan kemahasiswaan kan jadi aneh juga kalo gitu", tambah beliau.


Perihal aturan ketat mengenai kegiatan kemahasiswaan, Fuad menyampaikan bahwa disurat edaran yang telah ditanda tangani menjelaskan syarat untuk melakukan kegiatan kemahasiswaan antara lain menjalankan protokol kesehatan dan juga sebisa mungkin untuk melakukan kegiatan di ruang terbuka untuk menghindari terjadinya klaster baru.
Beredar kabar bahwa terdapat kebingungan di kalangan mahasiswa mengenai PTM luring ini, namun dengan cepat Fuad memberi menanggapi masalah ini. "Malah sebenarnya mahasiswa lebih cepat mendapatkan informasi, kayak Peraturan Rektor dan sebagainya itu harus lebih cepat mahasiswa mendapat informasinya ketimbang kita yang di Fakultas,” terang Fuad. Beliau juga memberi saran bagi mahasiswa yang kebingungan dapat bertanya kepada dosen wali ketika melakukan KRS, untuk menanyakan lebih lanjut mengenai Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Selaku pimpinan di Fakultas Pertanian, Fuad mengharapkan semua yang kita inginkan terkait pembelajaran dapat berjalan dengan baik. "Karena kita sudah mempunyai pengalaman terkait dengan proses daring itu terkadang capaian pembelajarannya masih belum optimal, sehingga timbul kerinduan atas proses luring dan adanya desakan dari mahasiswa,” terang Fuad selaku Dekan Fakultas Pertanian saat diwawancarai oleh LPM Alipi (10/02/22).


Di akhir wawancara, Fuad juga memperjelas bahwa dosen tidak hanya teori saja yang diajarkan, namun gestur dan interaksi fisik dapat menambahkan capaian pembelajaran.


Reporter : Abdurrahman dan rizqi
Editor : Bayu dan Ariyani