terkini

Hari Pertama PTM Terbatas: Nyatanya Lebih Dari 50% Mahasiswa Penuhi Ruang Kelas

Perkuliahan Hybrid Hari Pertama

(Foto: Dokumentasi Internal Alipi) 


Alipi NEWS- Selasa (01/03/2022) Universitas Trunojoyo Madura menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan sistem hybrid khususnya Fakultas Petanian, dengan menerapkan protokol kesehatan. Dengan adanya PTM tersebut, banyak para mahasiswa dan dosen yang antusias dalam pelaksanaan ini.


Ratna menjelaskan tentang seberapa pentingnya pembelajaran tatap muka (PTM). “Saya antusias, karena pada saat pembelajaran daring masih banyak kekurangan, baik dari dosen sendiri dan juga dari mahasiswa. Seperti kurang antusias dari mahasiswa, diskusi, dan pertanyaan pada saat daring. Jadi saya sangat antusias dalam pelaksanaan ini meskipun masih ada kendala dalam hal jaringan karena harus mengkombinasikan antara luring dengan daring tetapi secara keseluruhan sangat antusias,” jelas Ratna selaku dosen Fakultas Pertanian.


Dalam kegiatan pertemuan tatap muka terdapat kendala yang dirasakan. “Dalam pelaksanaan PTM secara hybrid masih terdapat beberapa kendala selain terkendala oleh sinyal, masih kurang perhatian terhadap protokol kesehatan yang dimana biasanya 50% dalam kenyataanya 1 kelas lebih dari 50% rata-rata sudah 33 lebih mahasiswa masuk kelas, padahal harus sesuai dengan peraturanya yaitu separuh dari kelas. Jika menerapkan hal tersebut sangat susah karena dari segi fasilitas masih kurang seperti kurang adanya kelas dan dosen bekerjanya 2 kali lipat, dengan hal ini saya masih menunggu kebijakan dari atasan terkait masalah ini,” tutur Ratna. Dari pihak dosen maupun mahasiswa yang memilih perkuliahan secara daring maupun luring harapan kedepanya fasilitas terpenuhi. Ratna selaku dosen mengungkapkan bahwa mengajar dengan 2 metode yaitu luring dan daring masih terdapat kendala, utamanya yang daring dengan kendalanya sinyal.


Dalam kegiatan pertemuan tatap muka pelaksanaan yang harus diperhatikan salah satunya protokol kesehatan. Bagi mahasiswa yang terlambat mengisi link google classroom tergantung kebijakan dosen masing-masing. ”Tergantung dosen masing-masing, di saya sendiri memberikan kesempatan 15 menit pertama, jika terlambat itu ada history-nya di google clasroom, hal ini sangat mempengaruhi terhadap penilaian keaktifan partisipasi mahasiswa dan hal ini dapat melatih kedisiplinan dan konsisten dalam aturan, seperti tadi terlambat karena kehujanan dan lain-lain itu saya maklumi,” tegas Ratna.

Peraturan Perkuliahan Luring

(Foto: Dokumentasi Internal Alipi) 


Dengan menerapkan PTM mahasiswa sangat antusias dengan ini. Sudah vaksin 2 kali dan mendapat izin dari orang tua adalah alasan Edo memilih PTM “Saya setuju dengan ini, tetapi tergantung dengan kesehatan kita sendiri dan juga izin orang tua, alasan saya memilih tatap muka karena saya diizinkan oleh orang tua, telah melakukan vaksin 2 kali dan menambah teman lebih banyak,” ujar Edo.
Berbanding terbalik dengan Aliyah, pihaknya masih ragu-ragu karena kasus varian omicron yang terus naik. “Saya juga setuju, tetapi dilihat dari pandemi omicron kasusnya naik saya ragu-ragu untuk setuju dengan tatap muka, tetapi tatap muka sangat efektif kepada mahasiswa untuk memahami materi yang diberikan dosen,” ujar Aliyah.


Selaku dosen sekaligus Kaprodi MSP, Bapak Abdu juga menjelaskan bahwasannya di Fakultas Pertanian kegiatan PTM berjalan dengan baik dan lancar. Ia menegaskan bahwa bagi mahasiswa yang memilih offline harus siap melakukan PTM secara langsung di kelas. “Jadi, bagi mahasiswa yang telah mengisi link google form untuk pernyataan offline maka dia diharuskan untuk hadir di kelas, begitu pula sebaliknya,” ungkap Abdu.


Namun, pihak fakultas masih memfasilitasi bagi yang ingin mengubah sistem perkuliahan dari online ke offline maupun sebaliknya dengan cara mengonfirmasi ulang ke Koorprodi. “Nah, memastikannya bila mahasiswa/i yang bersangkutan telah mendaftar melalui link pengajuan metode perkuliahan yang diakomodir oleh fakultas (sebelum tanggal 18 Februari 2022) sebagai mahasiswa yang mengikuti metode pembelajaran offline, maka apabila ia ingin beralih ke metode pembelajaran online diharuskan untuk mengupload kembali surat persetujuan wali yang menyatakan pengubahan metode pembelajaran dari offline ke online melalui link yang telah diakomodir oleh Prodi. Bila ia ingin beralih dari metode pembelajaran online ke offline, maka diharuskan mengupload kembali surat persetujuan wali yang menyatakan pengubahan metode pembelajaran dari online ke offline dan bukti hasil tes vaksin yang kedua,” jelas Kaprodi MSP itu.


Kegiatan PTM yang dilakukan masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Abdus memberikan pernyataan tentang kendala tersebut. “Karena PTM itu identik dengan proses interaksi, sosialisasi, dan komunikasi baik antara mahasiswa/i dengan dosennya maupun dengan staf kependidikan, hal yang masih belum dapat dikontrol secara maksimal dan optimal adalah masih belum ada petugas yang dapat memonitor siapa saja mahasiswa/i yang diperkenankan mengikuti metode pembelajaran secara offline sesuai pengajuannya melaluli link google form yang telah diakomodir baik oleh fakultas maupun prodi. Belum lagi, bila memang hal tersebut harus dilakukan oleh Bapak/Ibu Dosen yang mengajar, maka akan sangat menghabiskan waktu beliaunya untuk mempersiapkan baik kelas offline maupun online. Durasi dosen untuk mengajar menjadi terbatas karena untuk mengajar 1 mata kuliah tertentu dengan beban 3 sks, hanya diberikan waktu 1 jam (2 x 30 menit). Oleh karena itu, setiap Bapak/Ibu dosen yang mengajar secara offline diharapkan agar dapat mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker dan menyiapkan hand sanitizer serta memberikan arahan kepada mahasiswa/i terkait hal tersebut,” papar Abdu dengan lugas dan detail.

Suasana Lahan Parkir Fakultas Pertanian

(Foto: Dokumentasi Internal Alipi) 


Abdu masih melihat mahasiswa yang mendaftarnya online namun, mereka masih banyak berada di sekitaran kampus. “Coba dikoordinasikan dengan koorprodinya masing-masing apakah memungkinkan bila Anda itu berpindah ke metode pembelajaran offline tapi ingat harus sesuai dengan persayaratan yang telah ditentukan karena pastinya koorprodi dan pihak laboratorium juga berupaya untuk dapat mengalokasikan dengan baik jadwal kegiatan praktikum Anda yang memilih metode pembelajaran offlline,” ujar Abdu saat diwawancarai oleh LPM Alipi.


Reporter : Ariyani dan Fariz
Editor : Bayu

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.