Sosialisasi IKU dan IKP
(Foto: Dokumentasi Internal Alipi)
Alipi NEWS-
Kamis (24/2/2022) Sehubungan dengan terbentuknya pengurus ormawa dan dekanat
yang baru, Wakil Dekan 3 bidang kemahasiswaan Bapak Agus mengadakan rapat
koordinasi bidang kemahasiswaan bersama ketua dan sekretaris seluruh ormawa
yang ada di Fakultas Pertanian, yang dilaksanakan di Gedung Rektorat lantai 7.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan beberapa kali terlontar candaan dari
beliau.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk
sosialisasi tentang Indikator Kinerja Umum (IKU) dan Indikator Kinerja
Pendukung (IKP), membentuk keluarga besar Fakultas Pertanian dengan kegiatan
yang memiliki satu tujuan, serta menyinergikan kegiatan dekanat dan
kemahasiswaan. "Kalo semua
bersinergi bisa saling bahu-membahu untuk membangun mahasiswa Fakultas
Pertanian yang berkarakter APIK," ungkap Agus. Sejalan dengan apa yang
diutarakan oleh Bisma selaku Gubernur Fakultas Pertanian periode 2022 bahwa
kegiatan ini bermanfaat untuk menjalankan program kerja yang telah terarah dan
sudah diarahkan fakultas, agar tidak ada penolakan dari pihak fakultas sendiri.
Karena sudah dirancang sedari awal untuk program kerja yang sesuai dengan 27
IKU yang telah dipaparkan oleh pihak fakultas.
Untuk mencapai karakter mahasiswa Fakultas
Pertanian yang berkarakter APIK dibutuhkan target atau acuan yaitu IKU dan IKP
yang pencapaiannya dilaporkan setiap triwulan sesuai surat perjanjian kerja
antara Rektor Universitas Trunojoyo Madura dan Menteri serta Dekan Fakultas
Pertanian dan Rektor Universitas Trunojoyo Madura. "Kan sebelumnya memang
penerapan IKU dan IKP itu baru tahun 2019/2020. Ini memang baru sekali,
sehingga banyak mahasiswa yang perlu sosialisasi agar serupa kegiatan mengacu
pada IKU dan IKP,” tambah Agus.
Mengapa IKU dan IKP dijadika acuan? Karena
program kerja di Fakultas Pertanian itu mengacu ke rencana strategis yang ada
di Fakultas Pertanian dan di Universitas Trunojoyo Madura. Kemudian dituangkan
dalam bentuk PK rektor yang terdapat 27 IKU dan 71 IKP. "Untuk melakukan program
kerja harus mengacu pada 27 IKU dan 71 IKP. Itu merupakan acuan kita sesuai SK
rektor itulah yg harus kita acu,” jelas Bisma.
IKU dan IKP ini bertujuan sebagai cuan
agar kegiatan lebih terarah dan indikator penilaian kegiatan secara subyektif,
sehingga kegiatan yang diadakan tidak hanya bersifat rutinitas saja. Sehingga
dapat menghasilkan mahasiswa yang berprestasi dan dapat bersaing dengan universitas
lain. "Sering kali mahasiswa kita itu minder karena dilihat pada pemberitaan
itu mahasiswa Universitas A, Universitas B itu prestasinya bermacam-macam, nah
kita mau kesana. Kita akan menunjukkan bahwa Fakultas Pertanian UTM ini
memiliki prestasi yang mendunia dan tidak kalah dengan yang lain, otomatis itu
butuh pedoman untuk menuju kesana. Apa indikatornya? Ya IKU dan IKP tadi,"
jelas Agus.
Di samping itu, gubernur menjelaskan
tentang manfaat yang dirasakan sesudah mengikuti rapat koordinasi
kemahasiswaan. "Manfaatnya, yaitu untuk menjalankan program kerja dan
lain-lain, telah terarah dan sudah diarahkan fakultas, supaya tidak ada
penolakan-penolakan, karena kita sudah merancang dari awal untuk program kerja
sesuai dengan 27 IKU yang telah di paparkan oleh pihak fakultas,” jelas
Gubernur Fakultas Pertanian itu. Dalam rapat koordinasi kemahasiswaan gubernur
mengatakan secara garis besar materi yang telah didapatkan. "Untuk
melakukan program kerja harus mengacu pada 27 IKU dan 71 IKP. Itu merupakan
acuan kita sesuai SK rektor itulah yang harus kita acu,” tambah gubernur.
Gubernur juga menjelaskan apabila di persentasikan
kegiatan tersebut dalam kepengurusannya satu periode ini memperoleh 50%.
"50%, karena nantinya kegiatan-kegiatan kita nantinya akan membantu
kegiatan fakultas dan juga khususnya kegiatan Universitas yang telah di
tetapkan dalam SK rektor yang berbentuk 27 IKU dan 71 IKP nantinya kita akan
menyusun program, (belum berjalannya) tetapi hanya fakultas itu mengarahkan,
sehingga presentasenya sekitar 50%,” jelas Gubernur.
Reporter : Abdurahman
Editor :
Ariyani
0 Comments:
Posting Komentar