terkini

Kuliah Tatap Muka Fakultas Pertanian UTM: Siapkah Faperta melakukan PTM?


Fakultas Pertanian Menyatakan Siap Melakukan Pembelajaran Tatap Muka

(Foto: Dokumentasi Internal Alipi) 


Alipi NEWS-Sehubungan dengan akan diadakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau bisa disebut dengan luring, pihak Universitas khususnya Fakultas Pertanian terus berbenah. Persiapan perkuliahan secara luring ini terus disiapkan secara matang dan dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat, mengingat waktu awal perkuliahan yang akan berlangsung pada tanggal 21 Februari nanti.


Kamis (10/02/2022) selaku Dekan Fakultas Pertanian, Bapak Fuad di ruangan Dekan Fakultas Pertanian mengatakan bahwa Fakultas Pertanian sudah siap melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan skenario yang telah disiapkan.


"Di situ (surat edaran FP) sudah disampaikan perkuliahan dimulai pada tanggal 21 Februari, tatap muka luring," Ungkap Fuad. Di sisi lain perkuliahan dapat dilakukan secara hybrid bagi mahasiswa dengan situasi tidak memungkinkan. “Namun untuk mengakomodasi mahasiswa yang tidak dapat melakukan PTM dapat dimungkinkan untuk dilakukan secara hybrid,” tambah Fuad.


Fuad juga menjelaskan bahwa pengumpulan surat persetujuan yang merupakan syarat mutlak mengikuti PTM bersamaan dengan proses Kartu Rencana Studi (KRS). "Pada saat KRS dan diadakannya proses luring, dia memiliki gambaran apa yang harus dilakukan termasuk membuat surat pernyataan itu. Jadi, batas terakhirnya yaitu dibatas waktu KRS,” tegas Fuad lebih lanjut.


Berkaitan dengan surat persetujuan PTM, pihaknya mengungkapkan bahwa Fakultas Pertanian akan tetap melakukan luring meskipun lebih dari 50% mahasiswa tidak dapat melakukan PTM. "Karena surat persetujuan itu sudah mutlak, maka kita akan tetap jalankan PTM, tetap kita jalankan luringnya, tetap kita jalankan akomodasi dalam artian yang daring itu juga. Kita akan selalu mengakomodir teman-teman, karena di Peraturan Rektornya diperbolehkan untuk luring dengan persyaratan tertentu,” jelas pak Fuad.
Lebih lanjut Fuad mengatakan bahwa kegiatan UKM dan kegiatan kemahasiswaan yang lain dapat dilakukan secara luring, namun tetap mengacu pada protokol kesehatan yang juga berkaitan dengan surat persetujuan orang tua dan telah vaksin. "Jangan sampai nanti, misalkan dia bilang bahwa dia tidak mau melaksanakan PTM secara luring, tapi dia aktif di kegiatan kemahasiswaan kan jadi aneh juga kalo gitu", tambah beliau.


Perihal aturan ketat mengenai kegiatan kemahasiswaan, Fuad menyampaikan bahwa disurat edaran yang telah ditanda tangani menjelaskan syarat untuk melakukan kegiatan kemahasiswaan antara lain menjalankan protokol kesehatan dan juga sebisa mungkin untuk melakukan kegiatan di ruang terbuka untuk menghindari terjadinya klaster baru.
Beredar kabar bahwa terdapat kebingungan di kalangan mahasiswa mengenai PTM luring ini, namun dengan cepat Fuad memberi menanggapi masalah ini. "Malah sebenarnya mahasiswa lebih cepat mendapatkan informasi, kayak Peraturan Rektor dan sebagainya itu harus lebih cepat mahasiswa mendapat informasinya ketimbang kita yang di Fakultas,” terang Fuad. Beliau juga memberi saran bagi mahasiswa yang kebingungan dapat bertanya kepada dosen wali ketika melakukan KRS, untuk menanyakan lebih lanjut mengenai Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Selaku pimpinan di Fakultas Pertanian, Fuad mengharapkan semua yang kita inginkan terkait pembelajaran dapat berjalan dengan baik. "Karena kita sudah mempunyai pengalaman terkait dengan proses daring itu terkadang capaian pembelajarannya masih belum optimal, sehingga timbul kerinduan atas proses luring dan adanya desakan dari mahasiswa,” terang Fuad selaku Dekan Fakultas Pertanian saat diwawancarai oleh LPM Alipi (10/02/22).


Di akhir wawancara, Fuad juga memperjelas bahwa dosen tidak hanya teori saja yang diajarkan, namun gestur dan interaksi fisik dapat menambahkan capaian pembelajaran.


Reporter : Abdurrahman dan rizqi
Editor : Bayu dan Ariyani

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.