Berdasarkan keputusan hasil rapat pada 16 Maret lalu, Rektor UTM mengeluarkan SK Nomor:B825/UN46/HM.00.06/2020.
Surat Keputusan tersebut menginstrupsikan untuk meniadakan kuliah tatap muka mulai 17 - 31 Maret. Menindaklanjuti SK tersebut, Fakultas Pertanian mulai kuliah Daring sejak 17 maret lalu. Namun ,baru sepekan dilakukan, banyak laporan keluhan, baik dari pihak mahasiswa maupun tenaga pendidik (Dosen).
Metode perkuliahan sistem Daring dengan memanfaatkan aplikasi seperti Edmodo, zoom, classroom dan aplikasi lain yang dianggap kurang maksimal.
Mahasiswa mengaku tertekan dengan timbunan tugas, penyampaian materi juga dirasa tidak maksimal karena kemampuan materi dan non materi mahasiswa berbeda-beda.
Ninda, mahasiswa Agribisnis, mengaku kesulitan karena sinyal, juga kouta yang habis banyak. Terlebih perihal daya tangkap yang masing-masing mahasiswa tidak sama.
“Aplikasi yang berbeda, itu cukup sulit kami ikuti,”terang Ninda.
Mifta, mahasiswa TIP, dia mengeluhkan tentang pengondisian keaktifan mahasiswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
“Beberapa mahasiswa saja yang aktif di karenakan kesibukan masing-masing dirumahnya berbeda,” kata Miftah.
Dia mengatakan, terkadang mahasiswa hanya mengisi daftar hadir atau presensi, setelah itu hilang, tidak aktif lagi.
Hal senada juga disampaikan oleh Zaynuri, Dosen Program Studi Managemen Sumberdaya Perairan (MSP). Menurutnya, education berbeda dengan learning. Dampak belajar tidak langsung (daring) menyebabkan eksplorasi kemampuan mahasiswa tidak maksimal.
“Lebih natural jika melihat dari bahasa tubuh mahasiswa tersendiri.”paparnya.
Menambahkan, sejak diberlakukannya kuliah daring, dengan alasan tersebut, Zaynuri mengaku tidak melakukan kelas daring.
Berbeda dengan Korprodi mahasiswa Agribisnis Novi Diana Badrud Tamami, menyikapi COVID-19 mahasiswa tetap harus melakukan kuliah Daring, meskipun tidak efektif dengan tatap muka. Namun, Novi mengakui adanya keluhan sistem kelas daring dari mahasiswa.
Sebagai bentuk usaha, kata Novi, dia membuat laman khusus untuk menyampaikan segala kritik dan saran melalui laman Kepuasan Belajar Daring Agribisnis UTM
“Saya sudah berbicara terhadap dosen lain untuk memberi pertimbangan terkait pemberian tugas, kuatirnya mahasiswa aman dari corona tapi malah depresi,”pungkasnya.
“Untuk dosen jalani online teaching secara fleksibel , empati kepada kondisi mahasiswa yang semuanya tidak seragam, baik dari kemampuan otak dan kemampuan dompetnya, kita harus aware bahwa online system is so costly. Untuk mahasiswa keep fun jalani semampunya semua kendala mohon dibicarakan dengan pjmk keep your best.” pungkasnya.
(Al,Muhlis,ev,Wil)
0 Comments:
Posting Komentar