This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Sabtu, 24 April 2021
Perilisan Logo Panca Heksa (5 HMP 6 UKMF) Faperta 2021
Selasa, 13 April 2021
Puisi
Katakan
saja bait pertama
Ini
bukan sajak atau hal hal penuh keindahan diksi
Ini
mungkin berbentuk narasi atau apapun yang aku saja tidak peduli
Ini
juga tidak bisa dikatakan seni karena dasarnya ini secercah sampah tak bernyawa
dan tak bernadi
Katakan
saja ini ungkapan hati walau mungkin terdengar jijik dan ngeri
Bait
kedua tentang isi
Tentang
beberapa hal yang tidak pernah akan bisa saling mengisi
Jelasnya
bukan tentang romeo dan juliet yang sehidup semati
Ataupun
rose dan jake yang mengorbankan diri
Tapi
tentang kita yang telah menemui henti
Bait
ketiga
Menjadi
akhir dari sekalian hal yang berputar-putar ini
Bahwasanya
beberapa hal memang ditakdirkan berhenti
Tidak
untuk menentang kekuasaan Sang Hyang Widhi
Tapi
tentang kita yang tak mungkin dan harus segera menemukan tanda titik yang sudah
pasti
Minggu, 11 April 2021
Momen Pembagian Kuisioner DPM: Era Baru Jajak Aspirasi
Minggu (11/04), DPM Fakultas Pertanian (Faperta) Mengadakan Sosialisasi DPM Faperta UTM yang salah satu rentetannya yakni Pembagian Kuisioner yang dilakukan secara daring oleh DPM via Google Meet, di mana nantinya kuisioner tersebut menjadi wadah aspirasi mahasiswa Fakultas Pertanian.
Sholeh, selaku Ketua Umum (Ketum) DPM FP UTM menjelaskan
terkait penyebaran kuisioner tersebut. "Terkait pembagian kuisioner oleh DPM
merupakan salah satu runtutan acara sosialisasi DPM Faperta UTM. Pembagian Kuisioner
ini bertujuan untuk memberi tahu mahasiswa pertanian bahwasanya ada suatu forum
atau wadah berupa ruang serap aspirasi bagi mahasiswa di lingkungan Faperta.
Jadi, untuk mahasiswa yang mempunyai pendapat atau aspirasi masalah atau
keluhan, dapat mengisi link kuisioner yang telah tersedia,” tutur Sholeh.
Ketika forum pembagaian kuisioner, Sholeh juga mengungkapkan bahwa pengisian kusioner bisa diakses mulai hari ini melalui tautan kuisioner yang ada di bio Instagram mereka. "Sudah bisa diisi mulai dari sekarang dan pengisian memanfaatkan Google Form." Begitulah Sholeh saat mengonfirmasi.
"Untuk kuisionernya sendiri dapat diisi oleh semua
mahasiswa pertanian dengan syarat mahasiswa aktif kuliah dan belum lulus,"
tambahnya lebih lanjut.
Hasil dari kusioner tersebut nantinya diharapkan bisa
memecahkan permasalah yang ada di Fakultas Pertanian. "Setelah mendapatkan
data hasil dari kuisioner, kami akan melakukan rembukan (baca: rundingan)
bersama dengan anggota besar dengan melibatkan Ormawa yang lain. Intinya, semua
perwakilan mahasiswa pertanian dalam hal ini sudah diberikan wadah untuk bisa
memecahkan masalah bersama dengan sistem kekeluargaan dalam sebuah forum
eksklusif yang namanya adalah “Forum Advokasi” yang mana hasil dari forum
tersebut akan di-audiensikan lewat Dekanat atau Rektorium," jelas Sholeh.
Sholeh juga mengungkapkan terkait kelebihan dan kekurangn dari
teknis pembagian kusioner tersebut. "Mungkin untuk kelebihannya, terkait penyebaran
kuisioner, dinilai akan lebih efisien. Kelebihan lainnya, permasalahan
mahasiswa akan tersaring dan diketahui pemecahannya masalahnya dan tidak ada
kecemburuan sosial dan ketidakadilan karena dari DPM ada tempat untuk meluapkan
aspirasi mahasiswa," ucapnya.
Ardin, Ketua Umum Himagri juga menanggapi terkait adanya
pembagian kusioner tersebut di mana menurutnya, DPM FP dalam hal ini sudah
cukup baik, terlepas seperti apa nanti
pelaksnaannya. Menurut Ardin, hal ini merupakan sebuah kemajuan di mana DPM FP
sebagai perwakilan dari teman-teman mahasiswa FP mau dan ingin menjemput bola
untuk mendengar aspirasi dari teman-teman FP sekalian.
"Tentu saya berharap yang terbaik, uneg-uneg (baca:
harapan) yang selama ini tertahan dan belum tersampaikan dari teman-teman FP sekalian
dapat diserap dan diwadahi, kemudian disampaikan untuk ditindaklanjuti oleh
pimpinan terkait. Tujuannya tentu untuk menjadikan FP yang lebih baik lagi ke depan
serta untuk mewujudkan kesejahteraan mahasiswa," harap Ardin.
Reporter: Dina dan Erina
Editor: Alif
Sabtu, 10 April 2021
BK FP UTM dalam Sosialisasi bersama DPM: Wujud Penggagas Faperta yang Satu
Sabtu, (10/04) Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Pertanian (FP) mengadakan sosialisasi yang dilaksanakan di RKBI ruang 108 dan 109. Tema dari kegiatan ini yaitu "Konsistensi dalam Bertindak untuk Mencapai Pertanian yang Hebat." Tema ini bermakna sebuah penyelarasan komunikasi dan konsistensi dalam setiap program kerja (Proker) yang dilakukan oleh Ormawa.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh ketua umum dan sekretaris
umum (atau yang mewakili) Badan Kelengkapan Fakultas Pertanian (BK FP).
Dalam kegiatan ini, setiap ormawa berkesempatan untuk
melakukan presentasi terkait Proker yang akan dilaksanakan dalam satu periode. Presentasi
tersebut juga difasilitasi dengan dibuatnya Power Point (ppt) yang berisikan
waktu, luaran, dan pendanaan dari setiap Proker yang akan direalisasikan oleh
setiap BK FP.
"Setelah adanya sosialisasi PTKA ini diharapkan perihal
surat menyurat dan persoal administrasi menjadi lebih jelas dan hal-hal yang
perlu diperbaiki dapat dibahas di sini," tutur Khoirul selaku Ketum
Himagrotek.
Dari 13 perwakilan BK FP, ada sekitar 3 BK FP yang
berhalangan hadir dalam acara ini, diantaranya Himasura, Mardic, dan Porgafta. Sholeh,
Ketum DPM FP mengatakan bahwa dari beberapa BK FP yang berhalangan hadir
semuanya sudah konfirmasi dan keputusan apapun sudah disetujui dan DPM tetap
akan mengawal.
Di sisi lain, terdapat hal yang sedikit janggal dari isi Power
Point yang diminta oleh DPM dari setiap BK FP, yaitu terkait pendanaan Proker. Pasalnya,
PAGU dari fakultas masih belum turun, lalu bagaimana bisa DPM meminta setiap BK
FP untuk mencantumkan dana.
"Tahun lalu BEM mendapat dana 12 juta; DPM 4 juta; HMP
8 juta; dan UKM 7 juta. Hal ini menjadi acuan kami dalam penyusunan proker atau
dana DIPA" terang Sholeh lebih lanjut.
Pun tidak terduga, pelaksanaan sosialisasi sempat terganggu
akibat gempa yang terjadi pada sekitar pukul 2 siang. Meski gempa skala kecil, sejumlah
peserta sempat merasa kaget. Beruntung tidak ada kendala berarti akibat gempa
yang datang dan pelaksanaan sosialisasi pun masih dapat dilanjutkan.
Reporter: Wildan, Alwi, Evi, dan Muhlisa
Editor: Alif