terkini

Momen Pembagian Kuisioner DPM: Era Baru Jajak Aspirasi

Minggu (11/04), DPM Fakultas Pertanian (Faperta) Mengadakan Sosialisasi DPM Faperta UTM yang salah satu rentetannya yakni Pembagian Kuisioner yang dilakukan secara daring oleh DPM via Google Meet, di mana nantinya kuisioner tersebut menjadi wadah aspirasi mahasiswa Fakultas Pertanian.

 

Sumber: Dokumentasi Internal Alipi


Sholeh, selaku Ketua Umum (Ketum) DPM FP UTM menjelaskan terkait penyebaran kuisioner tersebut. "Terkait pembagian kuisioner oleh DPM merupakan salah satu runtutan acara sosialisasi DPM Faperta UTM. Pembagian Kuisioner ini bertujuan untuk memberi tahu mahasiswa pertanian bahwasanya ada suatu forum atau wadah berupa ruang serap aspirasi bagi mahasiswa di lingkungan Faperta. Jadi, untuk mahasiswa yang mempunyai pendapat atau aspirasi masalah atau keluhan, dapat mengisi link kuisioner yang telah tersedia,” tutur Sholeh.

 

Ketika forum pembagaian kuisioner, Sholeh juga mengungkapkan bahwa pengisian kusioner bisa diakses mulai hari ini melalui tautan kuisioner yang ada di bio Instagram mereka. "Sudah bisa diisi mulai dari sekarang dan pengisian memanfaatkan Google Form." Begitulah Sholeh saat mengonfirmasi.  

 

"Untuk kuisionernya sendiri dapat diisi oleh semua mahasiswa pertanian dengan syarat mahasiswa aktif kuliah dan belum lulus," tambahnya lebih lanjut.

 

Hasil dari kusioner tersebut nantinya diharapkan bisa memecahkan permasalah yang ada di Fakultas Pertanian. "Setelah mendapatkan data hasil dari kuisioner, kami akan melakukan rembukan (baca: rundingan) bersama dengan anggota besar dengan melibatkan Ormawa yang lain. Intinya, semua perwakilan mahasiswa pertanian dalam hal ini sudah diberikan wadah untuk bisa memecahkan masalah bersama dengan sistem kekeluargaan dalam sebuah forum eksklusif yang namanya adalah “Forum Advokasi” yang mana hasil dari forum tersebut akan di-audiensikan lewat Dekanat atau Rektorium," jelas Sholeh.

 

Sholeh juga mengungkapkan terkait kelebihan dan kekurangn dari teknis pembagian kusioner tersebut. "Mungkin untuk kelebihannya, terkait penyebaran kuisioner, dinilai akan lebih efisien. Kelebihan lainnya, permasalahan mahasiswa akan tersaring dan diketahui pemecahannya masalahnya dan tidak ada kecemburuan sosial dan ketidakadilan karena dari DPM ada tempat untuk meluapkan aspirasi mahasiswa," ucapnya.

 

Ardin, Ketua Umum Himagri juga menanggapi terkait adanya pembagian kusioner tersebut di mana menurutnya, DPM FP dalam hal ini sudah cukup baik, terlepas  seperti apa nanti pelaksnaannya. Menurut Ardin, hal ini merupakan sebuah kemajuan di mana DPM FP sebagai perwakilan dari teman-teman mahasiswa FP mau dan ingin menjemput bola untuk mendengar aspirasi dari teman-teman FP sekalian.

 

"Tentu saya berharap yang terbaik, uneg-uneg (baca: harapan) yang selama ini tertahan dan belum tersampaikan dari teman-teman FP sekalian dapat diserap dan diwadahi, kemudian disampaikan untuk ditindaklanjuti oleh pimpinan terkait. Tujuannya tentu untuk menjadikan FP yang lebih baik lagi ke depan serta untuk mewujudkan kesejahteraan mahasiswa," harap Ardin.


Reporter: Dina dan Erina

Editor: Alif 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.