Pekan Ilmiah HIMAGRI (PIMAGRI) 2021
Sumber: Instagram HIMAGRI UTM (@himagri_utm)
Tema yang diusung pada Pekan Ilmiah HIMAGRI (PIMAGRI) tahun ini
adalah “Kontribusi Generasi Muda di Bidang Agrokompleks Guna Mewujudkan (SDGs) Tahun 2030”.
Berbicara mengeanai
tema,
Farhan selaku Ketua Pelaksana menjabarkan bahwa penggunaan tema SDGs, sama dengan tahun sebelumnya. Hal ini mempertimbangkan SDGs yang merupakan 17 tujuan yang
dicanangkan oleh PBB sebagai hal
yang ingin dicapai dan harus
diketahui oleh
generasi muda dalam bidang agrokompleks.
“Agrokompleks sendiri, berkenaan tentang
dunia pertanian secara luas yang membahas mengenai isu-isu di dalam dunia pertanian yang tidak pernah
usai, yang pastinya ada dan ada lagi yang perlu dibenahi jadi itu maknanya.
Untuk subtemanya ada ekonomi, kewirausahaan, manajemen agribisnis, teknologi
dan energi
terbarukan, pendidikan, sosial-budaya, kesehatan, pariwisata, dan juga
pertanian,” ucap Farhan melengkapi soal makna tema PIMAGRI.
Tujuan PIMAGRI sendiri, dijelaskan oleh Farhan yakni memberikan sebuah wadah bagi para
mahasiswa dalam menyalurkan ide dan gagasannya yang inovatif dan kreatif
melalui karya tulis dan poster ilmiah,
di mana kami harap agar luaran yang ada, yakni ide dan gagasan
tersebut mampu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan atau terwujudnya SDGs di bidang agrokompleks.
Farhan juga melihat bahwa peserta dalam acara ini
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah peserta tahun lalu. “Jumlah peserta
secara kuantitas lebih banyak tahun sebelumnya dibandingkan dengan tahun
sekarang. Tahun ini
ada 30 pendaftar, sedangkan tahun lalu
total
yang mengikuti poster dan LKTI sekitar 24 tim,” terangnya.
Jelas Farhan, konsep PIMAGRI
tahun ini cukup berbeda dengan tahun lalu, di mana jika sebelumnya tidak ada,
maka di tahun ini Kami adakan Grand Opening dan Closing berikut
juga talkshow sebagai penutup. Selain itu juga ada Grand Final
untuk masing-masing lomba, yakni lomba poster dan LKTI.
Menurut Novi selaku
Koorprodi Agribisnis, dirinya pribadi merasa bangga melihat PIMAGRI bisa
dilakukan saat kondisi seperti ini, di tengah keterbatasan juga, panitia tetep
berjuang dan acara bisa lancar hingga penutupan.
“Terus terang Prodi
hanya memberi support moral saja untuk PIMAGRI tahun ini. Makanya saya bilang panitia benar-benar
luar biasa. DIPA
belum jelas tapi kegiatan tetap dieksekusi dengan bagus,” terang Novi.
Menurut Musyafak, salah satu
peserta PIMAGRI 2021, bahwa pelaksanaan PIMAGRI ini baik dan bagus karena rentetan acaranya
terstruktur mulai awal pembukaan sampai akhir penutupan. “Hanya saja terjadi sedikit
kendala, di mana selama kegiatan yaitu dari pihak juri masih terkendala
sinyal saat diadakan sesi tanya jawab. Dikarenakan acaranya yang meriah
sehingga mampu menutup sedikit terjadinya kendala tersebut,” ujar Musyafak saat diwawancara.
“Harapannya pada PIMAGRI 2022 nantinya, agar panitia bisa offline
semuanya serta
lebih meningkatkan
kerjasama,
lebih terbuka satu sama lain, lebih bisa menampilkan yang lebih luar biasa
lagi. Sedang harapan untuk peserta, semoga nantinya dalam segi kuantitas bisa
semakin banyak dari tahun ini,”
pungkas
Farhan penuh harap.
Novi sendiri
juga berharap
adanya tindak lanjut dari karya terbaik,
salah satunya dengan
mempublikasikannya di jurnal Prodi. “Kalau Prodi sih harapannya agar hasil dari PIMAGRI ini bisa dilanjutkan ke PKM atau peserta
mencoba ajang-ajang dengan skala lebih tinggi. Bahkan kemarin saya berharap
tulisan terbaiknya bisa publish di jurnal Prodi,” terang Novi.
“Selamat
buat para pemenang, semangat berkarya, jadikan ajang ini untuk melangkah ke
ajang nasional bahkan internasional. Tularkan ilmu dan semangatnya buat mahasiswa
lain,” pesan Novi kepada para peserta.
Reporter : Dewi, Wildan, dan Dea
Editor : Bayu
0 Comments:
Posting Komentar