This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 30 April 2022

Purnamaku

Oleh : Halimatus Sakdiyah


Semburat samar memperjelas senyummu

Kala kita bergurau rancu

Detakku menderu cepat tak tau waktu


Apakah kau hadir untuk diriku?


Lelaki yang kutandai dengan purnama

Yang kucinta tak perlu bersua

Yang kuharap namun tak harus selalu ada


Diamku bukan berarti tak ada rasa

Menyembunyikan rasa sampai raharja

Ingin terlihat biasa-biasa saja

Padahal dalam hati bergejolak cinta yang kudamba


Bagai purnama

Melingkar sempurna

Seperti rasa yang ada

Abadi selamanya


Dengan atau tanpa bercakap

Kau masih menetap

Sebagai yang kucinta


Meskipun aku tau, aku siapa?

Duka Petani Dampak Petani

Oleh Nita Lusy Yanti. H


Petani…

Bangun petang setiap hari

Merawat tanaman bagaikan anak sendiri

Hanya demi kebutuhan anak istri


Bung Karno berkata

Penyangga tatanan negara Indonesia

Penjaga ketahanan pangan negara

Tapi tak pernah sedikitpun dipikirkan kesejahteraannya


Seadainya mereka tau

Betapa pilunya saat hama menyerang

Seandainya mereka tau

Betapa pilunya saat hujan tak kunjung datang


Apakah mereka tau

Betapa sedihnya saat tanah mulai gersang

Apakah mereka tau

Betapa sedihnya saat harga pupuk dinaikkan


Maraknya pandemi

Membuat kami semakin kesulitan ekonomi

Harga pupuk tetap mahal

Sampai tidak bisa dinalar dengan akal


Petani…

Dikucilkan di negeri sendiri

Disisihkan karena buruknya hasil produksi

Tapi para tuan dan puan yang terhormat

Sangat enggan memberi tangan untuk berjabat

Sabtu, 16 April 2022

Bumi Bersabda

Oleh : M. Aniq Luqman Khakim


Bulan tampak mendung merindukan bumi

Cahaya tersongsong pudar menggema

Dalam gelap gulita sunyi

Seberkas haru larut terbalut kalut dan kabut

Terpaku ratap menatap jiwa-jiwa yang rindu

Hangat dahaga ragu sendu merayu

Bulan tak ingin membawa tertawa manja

Kalau waktu enggan berkawan pada hari

Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri

Terhapus awan gelap melahap habis-habis

Langit bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini

Hitam memang menyerang terang tetapi mekar fajar akan menari bersama mentari

Bersama untaian senandung salam alam pergi

Sabtu, 09 April 2022

Kembalikan Konstitusi di Negara Demokrasi

Sumber: Instagram waspada online (@waspadaonline)


Wacana penundaan pemilu hingga perpanjangan masa jabatan Presiden kembali menimbulkan polemik. Hal ini sangat bertentangan dengan konstitusi Negara Republik Indonesia. Selain bertentangan dengan konstitusi yang ada juga mendapat pertentangan oleh masyarakat sipil dan aktivis demokrasi salah satunya dari kalangan mahasiswa. Mahasiswa yang digadang sebagai perwakilan dari suara rakyat kini turun ke jalan semenjak opini penundaan pemilu dan masa jabatan Presiden Jokowi diperpanjang. Mahasiswa tersebut juga menuntut untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok dan BBM.


Penundaan pemilu merupakan pembangkangan konstitusi yang melanggar Pasal 22E Ayat (1) UUD Negara RI Tahun 1945. Sangat jelas sekali, penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden sangat menabrak UUD 1945. Secara wajar tidak mungkin untuk menunda pemilu itu. Adanya adalah jalan tak wajar, yaitu mengubah UUD 1945 atau melalui dekrit. Namun apabila perubahan UUD 1945 dilakukan, akan mengubah konstitusi yang bertentangan dengan konstitusionalisme. Jika suatu saat nanti siapapun yang menjadi Presiden akan menggunakan kekuasaannya untuk memperpanjang jabatannya dan berakhir UUD 1945 menjadi landasan kekuasaan yang tak terbatas. Sedangkan jika melalui dekrit keadaan sekarang ini bukan suatu keadaan yang sangat mendesak.


Banyak beredar di media quotes apabila mahasiswa turun jalan menandakan negara sedang tidak baik-baik saja dengan tagar tolak perpanjangan masa jabatan dan penundaan pemilu. Mahasiswa mengancam apabila penundaan pemilu benar terealisasi maka akan menggelar demonstrasi dengan skala yang besar. Hal ini juga melopori Instrumen Gerakan Aliansi Trunojoyo Madura yang di Fasilitatori oleh Moh. Wildan Aditya untuk melaksanakan kajian akbar mengenai "Isu Penundaan Pemilu dan Jokowi 3 Periode".


Aksi demo mahasiswa tersebut menimbulkan kericuhan di masyarakat. Demo tersebut adalah bentuk aspirasi yang dilindungi UU yang berarti mahasiswa menjaga negara dari pelanggaran konstitusi. Alih-alih mendapat tanggapan justru beredar di berita bahwa polisi ancam bubarkan demo mahasiswa tolak presiden 3 periode. Jika faktor utama penundaan pemilu dikarenakan kondisi negara yang masih belum stabil, dapat dengan melaksanakan pemilu secara sederhana yang akan memakan waktu yang sedikit dan biaya yang lebih sedikit juga nantinya.


Oleh : Vinda & Aniq
Editor : Ariyani