terkini

Yudisium Mundur Dua Bulan, Mahasiswa Kecewa



ALIPINEWS - Yudisium adalah pengukuhan para lulusan baik sarjana, magister, atau doctor dalam satu rentetan acara yang resmi. Dalam acara tersebut menentukan apakah seorang mahasiswa layak dinyatakan lulus atau tidak, yang dinilai dari syarat minimum seperti telah memenuhi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang ditentukan atau persyaratan tidak adanya nilai E. Acara tersebut merupakan syarat paling akhir bagi mahasiswa yang telah memenuhi syarat kelulusan sebelum melakukan wisuda. Tak ayal, yudisium sangat dinanti oleh mahasiswa tingkat akhir. Yudisium wajib dilakukan oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia tak terkecuali Universitas Trunojoyo Madura (UTM) khususnya di Fakultas Pertanian (FP).
FP UTM menjadwalkan yudisium dilakukan setiap bulan, akan tetapi pada bulan Juli dan Agustus yudisium ditiadakan oleh pihak dekanat tanpa informasi yang jelas. Awalnya, yudisium dijadwalkan pada bulan agustus lalu, akan tetapi mendadak ditiadakan dan diganti tanggal 13 September mendatang.  Apri Arisandi selaku Wakil Dekan 1 bagian kurikulum saat diwawancarai kemarin (25/8) menyatakan bahwa ditiadakannya yudisium dua bulan terakhir ini untuk mempersiapkan yudisium pada bulan September agar lebih efisien. “Juli dan Agustus memang tidak, ada acara yudisium itu digabung pada yudisium bulan September mendatang biar efisien” tukasnya. 

Faktor lain yang melatar belakangi ditiadakan yudisiuam adalah tenaga ahli yang menangani yudisium tidak sebanding dengan jumlah pesertanya yang meningkat drastis dari semester-semester sebelumnya. “terdapat 257 peserta yudisium per September ini, jumlah tersebut meningkat dibanding semester-semester sebelumnya, peningkatan tersebut membuat petugas yang mencocockan data merasa kewalahan, sementara petugas yang ahli dalam bidang ini hanya Adi” Ujarnya.

Hal tersebut sangat disayangkan oleh Mifta, salah satu mahasiswa Teknologi Industri Pertanian yang telah memenuhi persyaratan yudisium sejak bulan lalu ini menyatakan jika yudisium ditiadakan harusnya ada informasi yang jelas dari dekanat, sehingga dari pihak mahasiswa tidak menunggu kepastian, selain itu fakultas lain pun sudah melakukan yudisium sejak bulan agustus lalu.  

“Saya tidak setuju atas ketidakjelasan yudisium ini, sebelumnya pengumuman yudisium diselenggarakan pada bulan agustus, akan tetapi sekarang diganti hingga september, seharusnya pihak fakultas memberikan pengumuman terlebih dahulu, sedangkan fakultas yang lain telah melakukan yudisium pada bulan agustus yang lalu. ” begitu tuturnya.  (sya/and)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.