Oleh: Moch Rifiyal Ka’bah
Aku tak berani memandang wajahmu
Meskipun dersik angin mengusik rongga senyummu
Aku tidak ingin menatap bola matamu
Walaupun sinar purnama berpendar menembus retinamu
Biarlah tentangmu tetap menjadi anganku
Peduliku melaui munajat yang senantiasa bersenandung bahagiamu
Biarkan rasaku terbasuh deras hujan hingga jiwaku khalis tanpa kedustaan
Terhanyut menuju mahligai indah disambut meriah batara cinta
Bersinar di antara gugusan asmara di bumantara
Menjadi satu-satunya kisah yang paling mesra di asmaraloka
Engkau juita...
Izinkan aku menjadikanmu maharani di sanubariku
Basulah kekeringan jiwaku dengan kiranamu
Agar kemarau cintaku kembali tergenang syahdunya rindu
0 Comments:
Posting Komentar