Jumat, 02 Oktober 2020

Kemarau di Sela Hujan

 

Oleh: Moch Rifiyal Ka’bah

Aku tak berani memandang wajahmu

Meskipun dersik angin mengusik rongga senyummu

Aku tidak ingin menatap bola matamu

Walaupun sinar purnama berpendar menembus retinamu

Biarlah tentangmu tetap menjadi anganku

Peduliku melaui munajat yang senantiasa bersenandung bahagiamu


Biarkan rasaku terbasuh deras hujan hingga jiwaku khalis tanpa kedustaan

Terhanyut menuju mahligai indah disambut meriah batara cinta

Bersinar di antara gugusan asmara di bumantara

Menjadi satu-satunya kisah yang paling mesra di asmaraloka


Engkau juita...

Izinkan aku menjadikanmu maharani di sanubariku 

Basulah kekeringan jiwaku dengan kiranamu

Agar kemarau cintaku kembali tergenang syahdunya rindu


0 Comments:

Posting Komentar