Minggu, 11 Oktober 2020

Kompetisi Ilmiah HIMAGRI, Momentum Peningkatan Dunia Literasi

 


Pandemi tidak menyurutkan semangat peserta dan panitia untuk menyukseskan acara PIMAGRI (Pekan Ilmiah Himagri) meski kali ini harus dilkasanakan secara virtual. Acara ini menjadi ajang lomba tahunan Himagri yang bertujuan untuk mengasah, dan mengembangkan potensi mahasiswa khususnya di wilayah Provinsi Jawa Timur.


Proses panjang harus dilewati oleh para peserta mulai dari seleksi administratif, pengumpulan abstrak, seleksi full paper hingga tahapan final. Babak final sendiri berlangsung via Zoom pada Rabu (10/11), di mana proses tanya jawab oleh juri dan peserta dilangsungkan setelah penayangan video presentasi yang sebelumnya dikirim oleh peserta. Tahapan penyeleksian sendiri, pihak penyelenggara PIMAGRI menghadirkan juri dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis  UTM.


Tema yang diusung pada PIMAGRI tahun ini adalah "Optimasi Potensi Daerah oleh Generasi Milenial Dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs)  di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0".


Lebih lanjut, Qowim selaku Ketua Pelaksana menjabarkan bahwa tema yang diangkat menjadikan PIMAGRI sebagai penggagas atau penggerak mahasiswa dalam pembangunan potensi daerah terutama daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).


"Tema yang diangkat sangat relevan dan bisa dipakai juga untuk mengantisispasi kondisi di masa depan," ujar Umi Purwandari.


Tahun ini, terhitung ada 34 tim yang terdaftar dan mengikuti tahapan seleksi administratif dalam PIMAGRI. Keseluruhan tim tersebut berasal dari berbagai kampus di Jawa Timur yang kemudian diambil 10 tim sebagai finalis. Umi juga mengatakan Dari kualitas tulisan, data, dan video presentasi peserta,  bisa dilihat bahwa banyak dari mereka menghabiskan waktu, tenaga serta perhatian mereka dengan sungguh-sungguh untuk memberikan hasil yang terbaik.


Berdasarkan ketetapan juri, maka terpilihlah 3 tim terbaik yang dinobatkan menjadi juara, antara lain dari tim Purbaya Seno Aji dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya sebagai Juara I. Nur Eka Hatiningrum dari Universitas Brawijaya sebagai Juara II serta Zakaria Wildan Fachrezzy dari UPN Veteran Jawa Timur. Yang diumumkan pada Rabu (10/11) jam 20.00 WIB di instagram HIMAGRI.


Ali sebagai penyandang juara 1 pun tak ketinggalan menyampaikan kesannya setelah mengikuti PIMAGRI. Dia mengakui bahwa semua inovasi dari tim lain sangatlah bagus, Ali pun menambahkan bahwa dia bahkan hampir insecure melihat inovasi dari tim lain. “Tapi kami tetap optimis saja dan Gusti Allah pasti memberikan yang terbaik bagi kami baik dalam keadaan menang maupun kalah," Ali menjelaskan.


Beberapa apresiasi pun diungkapkan oleh Umi Purwandari bahwa acara seperti PIMAGRI ini hendaknya harus dilenggengkan sebagai upaya pengukuran kemampuan diri. Menjadi seorang ilmuan tentu harus pandai menulis karya ilmiah, karena dengan itu dapat mengajarkan kita untuk perpikir teratur, realistis dan mandiri. Dan lomba KTI sendiri adalah ajang untuk mengasah dan menambah kemampuan menulis, baik itu didapat dari masukan juri atau dari melihat karya peserta lain. 


“Akan ada perbedaan kematangan ilmu dan komunikasi antara orang-orang yang sering ikut lomba KTI dan yang belum pernah sama sekali,” ujar beliau.

(Mil,Muchlisa)


0 Comments:

Posting Komentar