Oleh: Abdul Azis
Relatifitas masa kembali menunjukkan tajinya
Di kala sendu membalut keheningan kalbu
Kubuka kembali lembaran usang yang disebut kenangan
Iya, masa itu bahagia bersua dan menari diatas indahnya dunia
Masa berjalan dengan cepat lebih cepat kuadriliun kali dibanding cahaya
Ah, aku tak ingin terlalu halu membayangkan hal yang telah lalu
Kudobrak lamunan dengan kesedihan yang membingungkan
Namun waktu menarik kalbu dalam lubang hitam yang disebut rindu
Apa kabar kamu, yang kini tak lagi pernah bertemu
Sang bayu pun menyelimuti dengan dingin
Temaram logika bergeliat seakan tak percaya
Aku pun memeluk erat rindu dan kubisikkan, mari berdamai denganku
0 Comments:
Posting Komentar