terkini

Audiensi Pemilihan Lahan Pembangunan Gedung LBC

"Lahan Yang Akan Dibangun"

(Foto : Dokumentasi Internal Alipi)


Alipi NEWS- Kamis (21/7/22) Fakultas Pertanian mengadakan audiensi dari pihak dekanat dan prodi Agroekoteknologi yang dihadiri oleh dekan dan wadek 2, serta koorprodi, perwakilan dosen, perwakilan PLP dan perwakilan mahasiswa dari Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang mendapatkan dana hibah dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pembangunan gedung LBC. Gedung LBC merupakan gedung yang diperuntukkan sebagai tempat pelatihan dan pengembangan garam yang ada di Universitas Trunojoyo Madura. Pembangunan ini akan diletakkan sebelah timur gedung laboratorium terpadu berdekatan dengan Salt House dengan bangunan yang menghadap ke barat dan memanjang dari utara ke selatan. 

"Kondisi Lahan Yang Akan Dibangun"

(Foto : Dokumentasi Internal Alipi)


Pemilihan lokasi tersebut menimbulkan banyak pertanyaan dari pihak dosen dan mahasiswa Agroekoteknologi dikarenakan belum adanya koordinasi dari pihak dekanat Fakultas Pertanian. Audiensi berlangsung dengan Catur selaku koorprodi Agroekoteknologi menjelaskan bahwa di tanggal 4 Juli 2022 beliau dihubungi oleh dekan Fakultas Pertanian mengenai pemindahan Green House "Pak dekan mengatakan bahwa green house harus dipindah karena akan ada pembangunan gedung LBC,” jelas Catur.


"Kondisi Green House "

(Foto : Dokumentasi Internal Alipi)


Disamping itu, Fuad selaku Dekan Fakultas Pertanian menjelaskan bahwa rencana awal pembangunan gedung LBC akan dilakukan di lahan garam milik Universitas Trunojoyo Madura yang ada di Pamekasan "Tapi pada saat pihak rektorat dan Kementerian KKP pada saat meninjau di sini, kemudian menunjuk salah satu lokasi disini. Ya sudah saya hanya manut saja, karena saya sebagai bawahan yang ada di fakultas,” jelas Fuad. Beliau juga menambahkan bahwa lokasi tersebut ditetapkan setelah dilakukan pengukuran berkali-kali dan pemilihan lokasi sebab lahan tersebut kosong akan tetapi, hal tersebut disanggah oleh beberapa dosen Agroekoteknologi, Gita selaku dosen Agroekoteknologi menyanggah hal tersebut "Itu bukan ruang kosong itu ruang yang belum dimanfaatkan karena prodi Agro keterbatasan dana dan nggak pernah ada dana untuk mendayagunakan lahan itu sehingga bukan lahan kosong,” jelas Gita dengan lugas. 

Perwakilan dosen, PLP dan mahasiswa prodi Agroekoteknologi yang hadir sebagian besar tidak menolak dengan adanya pembangunan fasilitas melainkan menolak lokasi yang dipilih. Hal tersebut dikarenakan akan menggunakan lahan koleksi dan lahan penelitian Agroekoteknologi serta berpotensi akan menghancurkan Green House yang berada dilokasi tersebut. Menanggapi hal tersebut dekan Fakultas Pertanian menjelaskan bahwa pihak Fakultas Pertanian telah mengajukan dana dan pemindahan Green House ke rektorat, namun masih belum ada kejelasan penerimaan pengajuan tersebut. Oleh karena itu, pihak Agroekoteknologi meminta adanya kompensasi berupa lahan pengganti dan Green House sebelum rencana pembangunan dilaksanakan. 

Pihak Fakultas Pertanian dan prodi Agroekoteknologi sepakat untuk membuat berita acara mengenai audiensi hari ini dengan tuntutan yang telah disampaikan pada saat audiensi untuk dapat disampaikan ke rektorat. Hal tersebut agar dapat menjadi pertimbangan lokasi pembangunan gedung LBC. Saat berita ini ditulis belum ada kabar selanjutnya terkait surat berita acara dan keputusan rektorat terkait hal tersebut. 


Reporter : Alwi
Editor: Ariyani

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.