terkini

Siapkan Lulusan, ATC Adakan Uji Kompetensi Dengan BNSP



LPM ALIPI - Tidak seperti biasanya, hari ini, Sabtu (5/11) gedung Ruang Kuliah Bersama (RKB) B ramai oleh mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan adanya uji kompetensi yang diadakan oleh Agriculture Training Center (ATC) serta  Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Uji kompetensi tersebut mencakup beberapa bidang, diantaranya production horticulture, floriculture, production nursery.

Meski berlangsung tidak sesuai jadwal, namun  peserta uji kompetensi tetap semangat mengikuti acara tersebut. Peserta rela menunggu sedikit lama untuk mengerjakan soal yang nantinya akan mendapatkan sertifikasi profesi. Sertifikasi tersebut nantinya bisa digunakan sebagai pendamping ijazah ketika melamar pekerjaan. Uji kompetensi berupa tes tulis dan tes lisan.

Askur Rahman dosen Teknologi Industri Pertanian (TIP) yang juga turut menjadi pengawas dalam uji kompetensi tersebut, mengatakan bahwa kegiatan ini nantinya akan diadakan setiap tahun. Untuk kali ini ujian tersebut diadakan gratis dan kompetensinya hanya pada Program Studi (Prodi) Agroteknologi. Akan tetapi untuk Prodi lain tetap bisa melakukan ujian sendiri. Namun  untuk biayanya ditanggung dari Prodi masing-masing.

"untuk ujian kali ini gratis mas, untuk yang membayar lima puluh ribu kemarin dibuat untuk konsumsi dan sertifikat untuk pesertanya, ujian sekarang didakan lebih kearah bidang agro mas, akan tetapi sesungguhnya mahasiswa dari empat prodi di fakultas pertanian bisa mengikutinya secara mandiri dengan biaya sendiri, biayanya berkisar lima ratus ribu hingga satu juta setengah, bisa saja nanti uji kompetensi di bidang pengolahan, perikanan dan lainnya" ujarnya.

Beliau juga memaparkan bahwa ujian sertifikasi ini sangat penting untuk menempuh dunia pekerjaan karena sertifikasi akan menambah nilai ijazah. Bisa dikatakan sertifikasi ini menyatakan bahwa kita mampu untuk melakukan pekerjaan tersebut. Beliau juga memisalkan ujian ini sama dengan SIM, kita mampu mengendarai sepeda motor akan tetapi itu harus di sah kan dengan adanya SIM.

“sertifikasi pada ujian ini sama pentingnya dengan ijazah, jika kita mampu bekerja ya ikut ujian ini, seperti sim itu loh mas, kita kan bisa naik sepeda motor kita harusnya punya sim untuk memperjelas bahwa kita itu benar-benar bisa”  pungkasnya.

Muhammad Sami’ salah satu peserta uji kompetensi menuturkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. Karena sertifikat yang didapat bisa menjadi nilai jual untuk melamar pekerjaan nantinya ”ya selain untuk mengukur kemampuan kita, hasilnya nanti juga bisa untuk melanjutkan ke jenjang pekerjaan mas” ujar mahasiswa asal Pasuruan antusias.

Ia juga berhgarap  program ini bias diadakan tiap tahun ”harusnya diadakan tiap tahun, selain menyiapkan sumber daya manusia, kita juga bisa siap-siap untuk menyongsong MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN-Red) pungkas mahasiswa semester tujuh tersebut. (FIR/AND/ANA)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.