Ilmu
nampaknya adalah suatu aset yang sangat berharga dalam hidup seseorang. Untuk
mendapatkannya seseorang rela meninggalkan kampung halaman dan bahkan hingga menuaikan harta, waktu dan
pikirannya. Tak alihnya seorang mahasiswa, di
UTM
yang terdiri dari ribuan mahasiswa
dipenjuru nusantara pun demikian. Dengan satu tujuan yang sama mereka berangkat
dari tanah kelahirannya, hanya untuk menuntut ilmu. Mereka mulai belajar
mengenai ilmu yang telah dipilihnya dan kelak ilmu tersebut akan mereka amalkan
dengan menempati posisi kerja maupun berprofesi sebagai guru, dosen, pegawai,
penyuluh dan sebagainya.
Berbagai fasilitas belajar sangat dibutuhkan guna
mendukung proses belajar mengajar dan menunjung tercapainya ilmu yang
diharapkan. Di Fakultas Pertanian (FP) sendiri mempunyai ruang baca yang terletak
disebelah barat lapangan Porgafta.
Ruang baca tersebut menyediakan buku
bacaan seperti tugas skripsi alumni, laporan PKL mahasiswa dan buku-buku
mengenai dunia pertanian. Contohnya saja buku tentang plankton laut, terumbu
karang dan perubahan iklim, strategi pemasaran,
makanan fungsional, dasar mikrobiologi, petunjuk praktis bertanam sayur dll. Buku-buku tersebut tersusun
cukup rapi di rak- rak ruang baca. Rak yang memanjang dari selatan ke utara
tersebut diisi oleh skripsi dan PKL mahasiswa
pertanian. Sedangkan untuk rak yang berjejer dari barat ke timur itu ditempati
buku-buku referensi, yang diawali dari Agroteknologi, Agribisnis, Teknologi
Industri Pertanian dan Ilmu Kelautan.
Keberadaan
ruang baca ini ditujukan agar menambah referensi mahasiswa, khususnya mahasiswa
pertanian dalam menunjung tugas-tugas yang didapatkan dari perkuliahannya.
Proses untuk masuk didalamnya cukup mudah, sebagai mahasiswa hanya perlu
menulis namanya dalam daftar hadir beserta Nomor Induk Mahasiswa (NIM) dan
tanda tangan. Berdasarkan data tahun 2017 ini, pengunjung untuk semester 1
hanya 1 atau 2 orang saja, semester 3 sekitar 30% dan untuk semester 5 keatas lumayan
banyak. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa semakin mendekati semester
akhir, maka mahasiswa lebih banyak membutuhkan referensi sehingga mereka sering
datang ke ruang baca walaupun sekedar melihat-lihat. Keramaian atau banyaknya
pengunjung ruang baca Fakultas Pertanian ini akan berlangsung selama mahasiswa
semester akhir akan melaksanakan tugas akhir ( skripsi ) ataupun mahasisawa
semester 5 akan melakukan praktek kerja lapang ( PKL ).
Keberadaan ruang baca diakui sangat penting
bagi mahasiswa pertanian. Ditambah lagi dengan referensi yang dibutuhkan akan
semakin sejalan dengan peningkatan semester. Untuk dosen sendiri, adanya ruang
baca ini, dapat mengurangi beban karena mahasiswa yang datang untuk bimbingan
skripsi maupun PKL paling tidak sudah
memiiki referensi
yang sebagian besar didapatkan dari ruang baca. Untuk mahasiswa yang lain,
ruang baca dijadikan tempat untuk menambah pengetahuan yang nantinya bermanfaat
pada saat perkuliahan.
Mengenai
tata letaknya, menurut penjaga ruang baca tata letak ruang baca telah memenuhi
kelayakan. Pernyataan tersebut didukung salah satu mahasiswa Agroteknologi yang
menyatakan pro terhadapnya. Dengan ruang yang nyaman dan banyak referensi buku
didalamnya, ruang baca menjadi sentra ilmu yang sangat penting bagi mahasiswa
pertanian. Namun perlu diperhatikan lebih lanjut, bahwa tidak semua pengunjung
yang datang berniat untuk membaca, ada sebagian pengunjung hanya menumpang
tempat untuk istirahat dan ada yang wifian saja. Tepatnya sebagai mahasiswa
kita perlu memanfaatkan fasilitas belajar yang ada dengan sebaik-baiknya.
Apalagi hal tersebut diiringi dengan perbaikan ruang baca yang kiat dilakukan.
Kurang
lengkapnya buku yang ada perlu digencarkan untuk segera dilengkapi, tentunya
selain sumbangan dari mahasiswa pertanian juga dibutuhkan dukungan dari pihak
fakultas. Melihat lebih jauh dari sudut ruang baca mengenai kelengkapan koleksi
bukunya, penjaga ruang baca angkat bicara bahwa terkadang ada mahasiswa yang
menanyakan judul suatu buku namun belum ada di ruang baca. Untuk masalah
tersebut, pihaknya telah mengajukkan kepada Fakultas bahwa buku yang ada di
ruang baca tersebut kurang lengkap, namun jawaban dari Fakultas masih nihil. Pasalnya buku yang
tersedia di ruang baca tersebut berfokus dari sumbangan mahasiswa. Untuk
kewajiban menyerahkan skripsi ke ruang baca, sudah terlaksana, namun masih
belum dalam menyerahkan buku. Masalah seperti itu, terjadi di semua program studi FP. Keberadaan
sumbangan buku tersebut ternyata juga berguna untuk akreditasi prodi di FP, mengenai jumlah
skripsi yang dihasilkan pada tahun ini, laporan PKL dan lain sebagainya. Untuk
referensi yang lebih padat,
seharusnya dari pihak Fakultas juga perlu memberi dukungan guna menyempurnakan
kelengkapan buku.
Keamanan
buku-buku koleksi, juga perlu ada peningkatan karena banyak buku yang hilang
disana. Keamanan memang sangat penting, apalagi didalam ruang baca menyimpan
buku yang penting juga, khususnya skripsi. Perihal
tersebut seharusnya perlu adanya penambahan loker untuk meletakan
tas, dengan begitu akan menghindarkan buku masuk kedalam tas pengunjung dan
akhirnya hilang tanpa kembali. Pengecakan dan pendataan buku yang ada juga
perlu digiatkan untuk mengantisipasi
hilangnya buku tanpa disadari.
Jika
dibandingkan dengan fakulas lain, ruang baca fakultas pertanian tidak kalah.
Ruang baca kita, terkesan lebih rapi, lebih lengkap dan lebih kondusif. Apalagi
perbaikan-perbaikan yang terus dilakukan terhadap ruang baca Fakultas
Pertanian. Maka dari itu, jangan ragu
untuk bersinggah di pelataran ilmu. Ruang baca sudah terbuka lebar untuk
dikunjungi, kalian kapan main kesini?
Penulis : Diana Holida, Indah Yuliati
Penulis : Diana Holida, Indah Yuliati
0 Comments:
Posting Komentar