Pengenalan UKM-F telah sukses dilakukan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan MABINWA AT pada Minggu (20/9). Terdapat total 6 UKM-F yang dikenalkan antara lain Penalaran, Porgafta, Kesenian Daun, Viper Collaboration, Mardic serta LPM Alipi.
Setiap UKM-F dikenalkan secara bergantian yang diawali dengan penayangan video profil kemudian dilanjutkan dengan penjelasan oleh perwakilan setiap UKM-F. Seperti rangkaian MABINWA AT lainnya, sesi pengenalan UKM-F juga dilakukan secara virtual dan siaran langsung via Zoom dan You Tube.
Menurut Laili selaku Ketua Umum UKM-F Kesenian Daun, pengenalan UKM-F secara virtual dirasa merugikan, hal ini disebabkan karena terbatasnya interaksi antara pihak UKM-F dengan mahasiswa baru. "Tidak adanya interaksi dengan mahasiswa baru membuat kita kesulitan untuk menarik massa untuk bergabung dengan UKM-F," imbuh Laili. Menurutnya, mahasiwa baru masih belum paham secara maksimal tentang UKM yang coba ia kenalkan.
Guna mengatasi hal tersebut, Laili masih mengakali pengenalan UKM-F dengan tetap melakukan promosi secara daring melalui media sosial diantaranya Instagram, Whatsapp serta dari mulut ke mulut dengan memanfaatkan SDM yang ada.
Pengenalan UKM-F secara virtual dirasa tidak sejalan dengan tema yang diusung pada MABINWA AT 2020 yang salah satu output-nya ialah membentuk mahasiswa baru menjadi insan yang organisatoris.
"Sebernanya masih belum cukup mengerti, apalagi tadi putus-putus suaranya karena gangguan sinyal," ungkap Mimin, mahasiswa baru Prodi Teknologi Industri Pertanian.
Di sisi lain, Ferdi sebagai mahasiswa baru Prodi Teknologi Industri Pertanian juga memberikan pendapatnya tentang pengenalan UKM-F secara virtual. "Saya merasa cukup jelas dan tertarik, hanya saja keluhan terdapat pada aplikasi Zoom yang sering trouble. Saya juga merasa lebih tahu tentang beberapa UKM-F yang ada di Fakultas Pertanian dengan melihat beberapa cuplikan video profil yang ditampilkan."
(Evi, Dian,Lisakotul)
0 Comments:
Posting Komentar